Daftar Isi:
  • ABSTRAK Daerah penelitian merupakan Daerah Aliran Sungai ( DAS) Cipeles yang merupakan sub-DAS dari DAS Cimanuk bagian hulu. Secara geografis DAS Cipeles terletak pada koordinat 107˚08’10” BT sampai 107˚13’36” BT dan 06˚35’42’’ LS sampai 06˚41’05’’ LS . Secara administratif daerah penelitian termasuk wilayah Kecamatan Rancakalong, Kecamatan Pamulihan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kecamatan Sumedang Utara, Kecamatan Ganeas, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Situraja dan sebagian Kecamatan Paseh, Cimalaka dan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. DAS Cipeles memiliki karakter fisiografi tertentu. Berdasarkan fisiografi regional, DAS Cipeles termasuk dalam Zona Vulkanik Kuarter, Zona Bandung, Zona Bogor, dan Zona Pegunungan Selatan. Berdasarkan stratigrafi regional, DAS Cipeles terdiri dari 13 formasi batuan yang didominasi oleh batuan vulkanik berumur kuarter. Karakteristik morfometri DAS Cipeles terdiri atas dimensi DAS, bentuk DAS, rasio cabang sungai, kerapatan pengaliran, pola pengaliran, azimuth kelurusan dan azimuth segmen sungai. Karakteristik DAS berupa rasio cabang sungai, kerapatan sungai, azimuth kelurusan sungai dan azimuth segmen sungai menjadi acuan dalam kajian menentukan respon morfometri terhadap struktur dan litologi yang berkembang di daerah penelitian ini. Berdasarkan uji statistik, diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai rasio cabang sungai antara sub DAS Cipeles yang beralaskan litologi batuan vulkanik dengan batuan sedimen. Pada nilai kerapatan sungai (Dd) diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara subDAS Cipeles yang memiliki litologi batuan vulkanik dengan batuan sedimen. Sedangkan pada data uji statistik azimuth kelurusan dan azimuth segemen sungai dapat disimpulkan bahwa nilai azimut segmen sungai dan azimut kelurusan sungai terdapat perbedaan yang menonjol pada populasi pertama sedangkan pada populasi 2, 3, dan 4 tidak terdapat perbedaan yang menonjol. Hal ini menunjukan bahwa pada populasi pertama yang memiliki nilai azimut 0° – N 45° E, terlihat bahwa azimut dari segmen sungai lebih responsif terhadap pengaruh tektonik aktif yang berkembang di daerah tersebut dibandingkan dengan azimut kelurusan sungai yang cakupannya lebih luas.