Analisis Sikuen Stratigrafi Lapangan Fathir Cekungan Jawa Barat Utara Berdasarkan Data Log Sumuran dan Data Seismik
Daftar Isi:
- ABSTRAK Lapangan Fathir merupakan lapangan penghasil minyak dan gas yang terletak disebelah utara dari Propinsi Jawa Barat. Lapangan ini terletak di dalam sub-cekungan Arjuna, Jawa Barat Utara. Pada awalnya, prospek lapangan Fathir Utara dipetakan berdasarkan data seismik akusisi tahun 1982. Sedangkan prospek lapangan Fathir Timur dipetakan berdasarkan data seismik akusisi tahun 1986. Cadangan gas di kedua prospek itu kemudian diketemukan melalui sumur pemboran eksplorasi masing-masing sumur AU-1 yang dibor pada tahun 1981 dan sumur AT-1 yang bor pada tahun 1990. Lapangan ini terdiri atas lima formasi yaitu Formasi Jatibarang, Formasi Talangakar, Formasi Baturaja, Formasi Cibulakan, dan Formasi Parigi. Pada lapangan ini yang akan dibahas adalah sikuen stratigrafinya, bagaimana struktur yang berkembang, lingkungan pengendapan, dan tektoniknya. Lapangan ini tersusun atas batuan dasar berupa tuf, batukonglomerat, dan batubreksi vulkanik dari Formasi Jatibarang dan di atasnya tersusun atas batupasir dan batuserpih dari Formasi Talangakar. Dua formasi ini merupakan batuan induk dari lapangan yang terpengaruh oleh syn rift pada zaman Akhir Eosen hingga Oligosen. Sedangkan Formasi Baturaja, Formasi Cibulakan, dan Formasi Parigi berada pada posisi post rift. Lapangan Fathir umumnya memproduksi gas yang telah berproduksi sejak 2004. Tahapan penelitian adalah mengumpulkan data yang ada, dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan berupa data seismik dan data log. Sedangkan data sekunder adalah data regional dan data tulisan ilmiah yang berhubungan dengan dearah lapangan. Data sekunder tersebut adalah Laporan Akhir Struktur Lapangan Fathir dan Indonesia Basin Summaries dari Cekungan Jawa Barat Utara. Tahapan selanjutnya adalah tahap pengerjaan. Tahap pengerjaan yang dilakukan peneliti pertama kali adalah dari data log. Dari data log yang dikerjaan adalah interpretasi litologi, penentuan marker, penentuan fasies, interpretasi lingkungan pengendapan, dan penentuan system tract. Dengan demikian akan dihasilkan data elektrofasiesnya. Kemudian terakhir data seismik, dari data tersebut didapatkan struktur, mengenali batas atas dan batas bawah sikuen seismik berdasarkan hubungan antara lapisan berdasar refleksi seismik, dan penentuan sifat-sifat fasies seismik dari tiap sikuen seismik-nya, yang meliputi konfigurasi refleksi, kontinuitas, amplitudo, frekuensi, dan bentuk eksternal, serta menginterpretasi lingkungan pengendapannya. Dengan deimikian akan diketahui hasil seismikfasiesnya. Hasil dari pengumpulan data tersebut akan dilakukan korelasi stratigrafi, interpretasi sikuen stratigrafi, dan pembuatan peta bawah permukaan. Kata Kunci : Syn rift, post rift, system tract, litofasies, elektrofasies, refleksi seismik, dan seismikfasies.