PENGARUH Ethyl Methane Sulphonate (EMS) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PENINGKATAN KERAGAMAN MORFOLOGI TANAMAN STEVIA (Stevia rebaudiana (Bertoni) Bertoni)
Main Author: | Indrianti, Wiwi |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12638 |
Daftar Isi:
- Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni) Bertoni) adalah tanaman yang dikembangkan sebagai bahan baku pemanis alami. Penurunan produksi gula tebu dan keterbatasan jumlah varietas stevia, merupakan masalah dalam penyediaan bahan baku pemanis alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi EMS yang paling efektif untuk meningkatkan keragaman morfologi planlet tiga aksesi stevia dan mendapatkan aksesi stevia yang memberikan respon terbaik terhadap EMS. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Kultur Jaringan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi EMS (E) yang terdiri dari enam taraf faktor , yaitu : 0 % (e0), 0,025 % (e1), 0,05 % (e2), 0,075% (e3), 0,1 % (e4) dan 0,5% (e5). Faktor kedua adalah aksesi stevia (S) yang terdiri dari tiga taraf faktor yaitu aksesi stevia Bogor (s1), aksesi stevia Garut (s2) dan aksesi stevia Tawangmangu (s3). Percobaan terdiri dari tiga tahap yakni perlakuan EMS dan inisiasi tunas, multiplikasi tunas, dan inisiasi akar. Konsentrasi EMS 0,05% merupakan konsentrasi terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan keragaman morfologi planlet, berpengaruh mandiri terhadap tinggi tunas 4,61 cm. Aksesi stevia Bogor memberikan respon terbaik terhadap pemberian EMS, berpengaruh mandiri terhadap berat basah kalus yaitu yaitu 0,689 gram, waktu muncul tunas yaitu 11,5 HST, tinggi tunas yaitu 8,32 cm, waktu muncul akar yaitu 5,5 HST, dan jumlah akar tertinggi yaitu 33 akar. Kombinasi perlakuan EMS 0,05% dan aksesi stevia Bogor memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap jumlah tunas yaitu 1,851 tunas, jumlah daun yaitu 26,75 helai, perubahan warna daun, bentuk daun, dan tepi daun, dibandingkan dengan aksesi stevia Garut dan Tawangmangu.