PRIORITAS PENGELOLAAN DAS BERDASARKAN ANALISIS MORFOMETRI SUB DAS CIKASO, KABUPATEN SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT
Daftar Isi:
- Daerah penelitian secara administratif termasuk wilayah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, daerah penelitian berada pada 106° 50 57.8436" BT - 106° 56 24.2016" BT dan 7° 16 49.1556" LS - 7° 11 25.4004" LS. Daerah penelitian termasuk dalam Daerah Aliran Sungai Ci Kaso, dan dapat dibagi lagi menjadi lima Sub DAS; yakni Sub DAS-A hingga E. Secara umum, penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi dan morfometri di daerah penelitian. Selain itu, penelitian ini khususnya dilakukan untuk menentukan prioritas dan usulan pemanfaatan lahan di daerah penelitian. Objek dalam penelitian ini berupa karakteristik morfologi dan morfometri setiap Sub DAS (Daerah Aliran Sungai) pada daerah penelitian, yaitu Sub DAS A hingga Sub DAS E. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data topografi, citra DEM, dan data sungai yang dideliniasi dari peta rupabumi bakosurtanal lembar Sagaranten, Puncaktugu, Sinarjaya, dan Sukarama. Analisis morfometri yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis morfometri linier dan areal . Analisis linear morfometri mencakup perhitungan nisbah percabangan (Rb) dan nisbah panjang (RL). Analisis areal morfometri mencakup perhitungan kerapatan pengaliran (Dd), frekuensi sungai (Fs), nisbah tekstur (Rt), nisbah kelonjongan (Re), nisbah kebundaran (Rc), dan nisbah bentuk (Rf). Dari hasil analisis morfometri terhadap setiap aspek morfometri yang dikaji di daerah penelitian diperoleh suatu prioritas usulan pemanfaatan lahan untuk setiap Sub DAS. Sub DAS A dengan tingkat kemampuan lahan menengah sehingga diusulkan untuk dikembangkan menjadi kawasan perkebunan. Sub DAS B dengan tingkat kemampuan lahan menengah sehingga diusulkan untuk dikembangkan menjadi kawasan perkebunan. Sub DAS C dengan tingkat kemampuan lahan rendah sehingga diusulkan untuk dikembangkan menjadi kawasan budidaya dan hutan lindung. Sub DAS D dengan tingkat kemampuan lahan menengah sehingga diusulkan untuk dikembangkan menjadi kawasan perkebunan. Sub DAS E dengan tingkat kemampuan lahan tinggi sehingga diusulkan untuk dikembangkan menjadi kawasan pemukiman dan pertanian.