PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI ECENG GONDOK UNTUK APLIKASI ADSORBEN Pb ASETAT DENGAN AKTIVATOR ZnCl2

Main Author: Lesmana, Renaldy Sharin
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12547
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Pembuatan Arang Aktif dari Eceng Gondok untuk Aplikasi Adsorben Pb Asetat dengan Aktivator ZnCl2”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu karbonisasi yang optimal pada arang aktif eceng gondok, mengetahui pengaruh aktivator ZnCl2 terhadap luas permukaan dan volume total pori arang aktif eceng gondok, dan mengetahui pengaruh jumlah arang aktif dan waktu terhadap konsentrasi Pb asetat. Bahan baku eceng gondok dikarbonisasi pada suhu 400℃,500℃ dan 600℃ selama 1 jam. Arang diaktivasi menggunakan larutan aktivator ZnCl2 30% pada suhu 25℃ selama 24 jam. Karakterisasi yang dilakukan yaitu proksimat, scanning electron microscope (SEM), luas permukaan dengan metode BET. Aplikasi arang aktif sebagai adsorben larutan limbah Pb asetat dengan variasi massa arang aktif, variasi waktu kontak arang aktif dengan larutan limbah Pb asetat, dan variasi konsentrasi larutan limbah Pb asetat. Hasil pengujian proksimat didapatkan bahwa kadar fixed carbon tertinggi arang eceng gondok pada suhu karbonisasi 400℃ sebesar 37,79%. Morfologi arang sebelum diaktivasi memiliki volume total pori sebesar 0,028 cc/g lalu setelah diaktivasi ZnCl2 30% memiliki volume total pori sebesar 0,055 cc/g. Luas permukaan arang sebelum diaktivasi sebesar 510,132 m2/g dan luas permukaan arang aktif sebesar 1568,766 m2/g. Aplikasi adsorben limbah Pb asetat dilakukan dengan mencampurkan arang aktif ke dalam larutan Pb asetat dengan variasi konsentrasi 4 ppm, 8 ppm, dan 12 ppm. Hasil yang diperoleh secara keseluruhan konsentrasi larutan Pb asetat mengalami degradasi setelah dicampurkan dengan arang aktif. Pada arang aktif 0,5 gram penurunan terbesar terjadi pada konsentrasi limbah Pb asetat 4 ppm dengan waktu kontak selama 20 menit, konsentrasi larutan Pb asetat berkurang menjadi 3,05 ppm dengan persentae larutan Pb asetat yang terserap sebesar 23,75%. Sementara pada arang aktif 0,8 gram penurunan terbesar terjadi pada konsentrasi limbah Pb asetat 4 ppm dengan waktu kontak selama 10 menit, konsentrasi larutan Pb asetat berkurang menjadi 2,31 ppm dengan persentase larutan Pb asetat yang terserap sebesar 42,19%. Hal ini menunjukkan bahwa degradasi larutan Pb asetat dipengaruhi oleh waktu kontak, semakin lama waktu kontak antara arang dengan larutan Pb asetat maka degradasi larutan Pb asetat semakin besar. Degradasi larutan Pb asetat juga dipengaruhi oleh jumlah arang aktif yang digunakan, semakin banyak arang aktif yang digunakan sebagai adsorben maka semakin banyak larutan Pb asetat yang diserap.