Daftar Isi:
  • Lapangan SNA terletak di Cekungan Jawa Barat Utara, lapangan ini merupakan lapangan minyak yang memiliki produksi cukup besar bagi PT. Pertamina EP Region Jawa. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1976, pada pemboran pertama di bagian barat lapangan menghasilkan produksi 400 BOPD dari Formasi Cibulakan, pemboran pertama bagian tengah menghasilkan produksi 150 BOPD dari Formasi Cibulakan dan menghasilkan produksi 2260 BOPD pada pemboran pertama dibagian selatan juga di Formasi Cibulakan. Hingga saat ini lapangan ini terus dikembangkan, tetapi kecenderungan produksi hidrokarbon terus mengalami penurunan. Berbagai studi geologi dan stimulasi reservoir terus dilakukan untuk mendapatkan perolehan hidrokarbon yang optimal. Formasi Cibulakan merupakan formasi penghasil hidrokarbon utama pada lapangan ini. Dalam studi ini difokuskan pada batuan karbonat Formasi Cibulakan meliputi fasies yang berkembang, perkembangan batuan karbonat, hingga karakterisasi reservoir. Studi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih terintegrasi mengenai kondisi bawah permukaan serta sifat dari reservoir. Hal tersebut dalam upaya pengembangan titik-titik sumur baru untuk meningkatkan produksi hidrokarbon lapangan SNA. Berdasarkan interpretasi dan analisis data well log dan seismik, diketahui fasies batuan karbonat yang berkembang pada lapangan ini adalah fasies mudstone-wackestone restricted shelf dan fasies boundstone reefal yang menyebar dari utara hingga selatan. Jenis litologi tersebut didapat dari data mud log yang dianggap mewakili daerah tersebut. Fasies ditentukan berdasarkan analisis elektrofasies dan melihat jenis platform yang berkembang di setiap zona. Dengan pendekatan sikuen stratigrafi diketahui batuan karbonat Formasi Cibulakan diendapkan pada fase LST (Lowstand System Tract). Batuan karbonat ini memiliki nilai porositas yang tinggi akibat proses diagenesis yang memengaruhinya. Proses diagenesis menyebabkan porositas sekunder berkembang pada reservoir ini. Dengan pembuatan peta ketebalan dan hasil analisis petrofisik pada reservoir ini dapat diketahui arah penyebaran hingga titik yang nantinya akan menjadi perencanaan perkembangan sumur-sumur baru di lapangan ini.