SINTESIS DAN KARAKTERISASI OKSIDA GRAFIT MENGGUNAKAN METODE HUMMERS
Main Author: | S., Rhesti Nurlina |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12255 |
Daftar Isi:
- Oksida grafit (graphite oxide, GO) adalah struktur karbon yang membentuk kisi heksagonal dengan hibridisasi sp2 dan sp3 karena hadirnya gugus hidroksil dan epoksi pada bagian basal serta gugus karbonil dan karboksil pada bagian tepi lapisan grafit. GO telah berhasil disintesis dari grafit murni menggunakan metode Hummers yang banyak digunakan untuk mensintesis GO. Sintesis GO diawali dengan melarutkan serbuk grafit pada pelarut asam sulfat (H2SO4) dan natrium nitrat (NaNO3) dalam ice bath, kemudian pada campuran tersebut ditambahkan oksidator kalium permanganat (KMnO4) secara perlahan. Selanjutnya senyawa hidrogen peroksida (H2O2) ditambahkan untuk memberhentikan proses oksidasi. Produk yang dihasilkan berupa GO yang berbentuk pasta bewarna cokelat hijau kekuningan. Pasta tersebut selanjutnya dicuci dengan asam klorida (HCl) dan akuades berulang-ulang untuk mendapatkan GO yang relatif murni. Pasta tersebut dikeringkan dan digerus untuk karakterisasi yang membutuhkan sampel serbuk. Sampel tersebut selanjutnya dipanaskan pada berbagai variasi suhu. Perubahan struktur grafit akibat proses oksidasi di analisa menggunakan pengukuran Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), difraksi sinar-X (XRD), spektroskopi UV-Vis, dan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared). Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur grafit karena telah terbentuk gugus-gugus fungsional oksigen. Produk GO yang dihasilkan memiliki perbandingan atom karbon dan oksigen (C/O) sebesar 2,329 yang menunjukkan proses oksidasi grafit berlangsung dengan baik. Hasil karakterisasi dengan XRD menunjukkan sampel GO memiliki struktur amorf. Suhu pemanasan terbaik agar struktur GO dapat diamati dengan pengukuran XRD adalah 150 ºC dengan puncak difraksi pada 2θ adalah 10,940o. Spektrum absorbansi UV-Vis menunjukkan puncak absorbansi maksimum pada 230 nm karena transisi π → π* yang menunjukkan ikatan C = C dan pada 297 nm karena transisi n → π* yang menunjukkan ikatan C = O. Hasil spektrum FTIR menunjukkan bahwa oksidasi grafit menggunakan oksida kuat menyebabkan atom oksigen membentuk ikatan C – O, C – OH, dan C = O.