SENYAWA SANTON DARI KULIT BATANG Garcinia porrecta DAN UJI SITOTOKSISITAS TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7
Main Author: | Safitri, Ayu Nadila |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/12121 |
Daftar Isi:
- Genus Garcinia yang berasal dari keluarga Guttiferae yang tumbuh di hutan tropis Indonesia dilaporkan kaya akan senyawa metabolit sekunder. Garcinia porrecta adalah salah satu spesies Garcinia yang dilaporkan sebagai sumber utama senyawa flavonoid, bifenil, santon dan florogusinol yang memiliki aktivitas biologis yang bermanfaat, seperti antiinflamasi, antibakteri, antijamur, antioksidan, dan antiHIV. Senyawa flavonoid yang sering ditemukan pada genus Garcinia diantaranya adalah senyawa santon. Saat ini penelitian mengenai senyawa santon yang terkandung di dalam G. porrecta masih sangat sedikit. Penelitian mengenai tanaman G. porrecta sangat diperlukan untuk menemukan senyawa santon yang bersifat bioaktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi, menentukan struktur dan aktivitas senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam kulit batang G. porrecta terhadap sel kanker payudara MCF-7. Kulit batang G. porrecta dimaserasi dengan menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak etil asetat kemudian dipisahkan dan dimurnikan dengan metode kromatografi hingga diperoleh isolat murni E89’. Isolat murni yang didapat ditentukan struktur kimianya menggunakan metode spektroskopi IR, UV, 1H-NMR, 13C-NMR, DEPT, HSQC, HMBC dan spektroskopi massa. Hasil isolasi diperoleh berupa kristal kuning berbentuk amorf sebanyak 30,6 mg dan berdasarkan hasil elusidasi struktur, diduga isolat E89’ merupakan senyawa bis-1,3,7-trihidroksisanton dengan rumus struktur C26H14O11. Hasil uji aktivitas terhadap sel kanker payudara MCF-7 memberikan nilai IC50 sebesar 30,47 μg/mL. Standar yang digunakan dalam pengujian antikanker terhadap sel kanker payudara MCF-7 adalah doksorubisin dengan nilai IC50 sebesar 19,40 μg/mL. Isolat E89’ diklasifikasikan sebagai senyawa yang aktif untuk menghambat sel kanker payudara MCF-7.