Potensi Ekstrak Metanol Biji Kelor (Moringa oleifera Lam.) untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Penz. & Sacc) pada Buah Alpukat

Main Author: Agustin, Sellyna
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/11230
Daftar Isi:
  • Penyakit antraknosa yang disebabkan Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit yang berkembang selama penyimpanan setelah panen. Salah satu pengendalian penyakit ini adalah dengan pestisida nabati. Kelor merupakan tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida nabati. Percobaan bertujuan untuk menguji potensi ekstrak metanol biji kelor untuk menghambat perkecambahan konidia C. gloeosporioides dan mengendalikan penyakit antraknosa. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran dan berlangsung dari bulan Juni sampai September 2014. Percobaan terdiri dari 6 perlakuan yaitu kontrol, ekstrak metanol biji kelor 1%, 2%, 4%, 8% dan fungisida 0,2%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil percobaan menunjukkan ekstrak metanol biji kelor dengan konsentrasi 8% efektif menghambat perkecambahan konidia C. gloeosporioides sebesar 91,47%, namun hanya dapat menekan penyakit antraknosa pada buah alpukat sebesar 29,78%.