Identifikasi Tingkat Pemanfaatan Teknologi Fermentasi Jerami Padi Sebagai Pakan Alternatif Untuk Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Lareh Sago Halaban

Main Authors: Yesi Chwenta Sari, Syafri Nanda
Format: Article info application/pdf Proceeding
Bahasa: eng
Terbitan: Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari , 2020
Subjects:
Online Access: https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/prosiding/article/view/145
https://jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/prosiding/article/view/145/114
Daftar Isi:
  • Permasalahan ketersediaan pakan saat musim kemarau dapat diatasi dengan cara memanfaatkan limbah-limbah pertanian seperti jerami padi yang sudah tidak terpakai dan jumlahnya sangat banyak untuk dijadikan pakan ternak, namun jerami padi memiliki kandungan nutrisi yang rendah sehingga diperlukan teknologi pegolahan pakan dengan cara fermentasi jerami padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan peternak terhadap pemanfaatan teknologi fermentasi jerami padi sebagai pakan alternatif untuk ternak sapi potong di Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey melalui wawancara melibatkan 60 orang peternak sebagai responden. Selain wawancara juga dilakukan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan peternak terhadap teknologi fermentasi jerami padi sebesar 63,3%, dimana untuk tingkat pemahaman dan penerapan peternak terhadap teknologi fermentasi jerami padi diperoleh data sebagai berikut yaitu 15,8% paham dan diterapkan, 26,3% paham dan tidak diterapkan, serta  57,9% tidak paham dan tidak diterapkan. Informasi teknologi pengolahan pakan didapatkan peternak dari pelatihan sebesar 19,51%, dari penyuluhan 34,2%, dari media elektronik 39,1% dan dari buku 7,3%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan dan penerapan teknologi fermentasi jerami padi sebagai pakan alternatif ternak sapi potong oleh peternak di Kecamatan Lareh Sago Halaban masih dikategorikan rendah sebesar (15,8%).