HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP DENGAN TINGKATAN HIPERTENSI PADA MIDDLE AGE 45-59 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG
Main Authors: | Alhuda, Tan Robin, Prastiwi, Swito, Dewi, Novita |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/827 https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/827/641 |
Daftar Isi:
- Data WHO 2012 menunjukan 839 juta penderita hipertensi. Pola makan mengarah ke sajian siap santap yang mengandung lemak dan garam tinggi serta didukung dengan kurangnya aktivitas, tingkat stres yang tinggi dan obesitas dapat memberikan kontribusi berkembangnya hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan gaya hidup dengan tingkatan hipertensi pada middleage (45-59 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Desain penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 36 orang dari 57 populasi dengan teknik purposive sampling, analisa data dengan regresi linier berganda, serta menggunakan instrumen kuesioner, food record dan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan pola makan, sebagian besar dikategorikan memiliki pola makan normal berdasarkan perbandingan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu sebanyak 20 orang (96,67%), gaya hidup, hampir seluruhnya dikategorikan tidak sering yaitu sebanyak 34 orang (94,45%), terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan tingkatan hipertensi, terdapat hubungan gaya hidup dengan tingkatan hipertensi, serta terdapat hubungan pola makan dan gaya hidup dengan tingkatan hipertensi, dan didapatkan nilai sebagai berikut: 0,000 (p < 0,050), 0,014 (p < 0,05) dan 0,000 (p < 0,05). Saran untuk responden middleageage 45-59 tahun pasien hipertensi untuk mengurangi makanan yang dapat memicu hipertensi (lemak, serat dan karbohidrat) dan memperbanyak makanan yang mengandung vitamin (sayur-sayuran dan buah-buahan). Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan (budaya, agama, status sosial, personal preverence, rasa lapar, nafsu makan dan rasa kenyang, serta kesehatan) dan gaya hidup (tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin).