HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI PANTI ASUHAN BHAKTI LUHUR KECAMATAN SUKUN MALANG

Main Authors: Piran, Adrianus Yofanto Angi, Yuliwar, Roni, Ka’arayeno, Arie Jefry
Format: Article info application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Tribhuwana Tunggadewi , 2017
Online Access: https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/203
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/203/237
Daftar Isi:
  • Perkembangan kepercayaan diri pada remaja penyandang cacat fisik diawali dengan pengenalan secara fisik, bagaimana mereka dapat memahami dirinya. Penilaian terhadap dirinya tersebut akan membentuk penerimaan terhadap diri sendiri (self acceptance). Remaja penyandang cacat fisik dengan penilaian yang positif terhadap dirinya akan menyukai dan menerima keadaan dirinya sehingga akan mengembangkan rasa percaya diri, harga diri, dan dapat melakukan interaksi sosial secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Penerimaan Diri dengan Kepercayaan Diri dalam Interaksi Sosial pada Remaja Penyandang Cacat Fisik di Panti Asuhan Bhakti Luhur Kecamatan Sukun Malang. Desain dalam penelitian ini adalah correlasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penerimaan Diri sebagai variabel independen dan Kepercayaan Diri sebagai variabel dependen. Sampling yang digunakan adalah Purposive Samping dengan sampel berjumlah 34 orang. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 27-31 Agustus 2013 dengan uji terpakai berupa skala pengukuran penerimaan diri dan kepercayaan diri model Likert yang disusun dan dikembangkan oleh peneliti, serta metode wawancara langsung. Hasil analisis deskriptif menunjukkan tingkat penerimaan diri remaja penyandang cacat fisik sebagian besar adalah sedang, yaitu 56 % (19 orang), kepercayaan diri remaja penyandang cacat fisik sebagian besar adalah sedang, yaitu 53 % (18 orang). Dari hasil analisis korelasional melalui teknik Product Moment Pearson diperoleh korelasi positif yang kuat dan signifikan antara penerimaan diri dan kepercayaan diri dengan (rxy = 0,836; p = 0,000 < () 0,01 dan 0,05), sehingga H1 diterima. Semakin tinggi penerimaan diri pada remaja penyandang cacat fisik semakin tinggi pula kepercayaan dirinya dalam interaksi sosial. Kata Kunci: Cacat fisik, interaksi sosial, kepercayaan diri, penerimaan diri, remaja.