Keseimbangan Penggunaan Air Irigasi Di Daerah Irigasi Noelaku Kabupaten Timor Tengah Selatan: Balance Of The Use Of Irrigated Water In Noelaku Irrigation Area Kabupaten Timor Tengah Selatan

Main Authors: Mella, Abyatar V., Messakh, Jakobis J. , Tamelan, Paul G.
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Pendidikan Teknik Bangunan Undana , 2020
Subjects:
Online Access: https://jurnalbatakarang.ptbundana.org/index.php/batakarang/article/view/10
https://jurnalbatakarang.ptbundana.org/index.php/batakarang/article/view/10/7
Daftar Isi:
  • Irigasi merupakan usaha untuk memperoleh air menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk menunjang produksi pertanian. Dalam peningkatan produksi pangan, irigasi mempunyai peran yaitu menyediakan air untuk tanaman. Besarnya debit air yang tersedia juga digunakan sebagai patokan ketersediaan air untuk menghitung keperluan penggunaan sepanjang tahun. Daerah irigasi Noelaku terletak di desa Oof, kecamatan Kuatnana Kabupaten Timor Tengah Selatan yang memiliki areal irigasi seluas 55 Ha. Daerah irigasi ini mengandalkan air Sungai Noelaku yang telah dibendung pada tahun 2005. Masyarakat setempat sangat mengandalkan air sungai tersebut namun pada musim kemarau debit air sungai ini sangat berkurang. Untuk menunjang penggunaan air maka perlu dilakukan kajian untuk mengetahui debit air sungai, menghitung kebutuhan pemakaian air yang dapat digunakan untuk mengatur keseimbangan penggunaan air agar pembagian air untuk seluruh wilayah pertanian dapat terpenuhi. Jika dalam perhitungan keseimbangan air terjadi kelebihan air (surplus) maka pengambilan air akan diambil secukupnya dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, namun jika dalam perhitungan ini terjadi kekurangan air (devisit) maka akan dipakai pola pembagian air untuk mengatur keseimbangan air. Berdasarkan perhitungan, Kehilangan air akibat penguapan terkecil terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 3,87 mm/hari, sedangkan kehilangan air akibat penguapan terbesar terjadi mulai bulan Juli sampai dengan bulan November yaitu sebesar 5,72 mm/hari. Akibat terjadinya kehilangan air yang banyak pada bulan Juli maka masyarakat tidak dapat melakukan penanaman padi hingga bulan November. Untuk itu metode yang digunakan untuk mengatur keseimbangan air adalah pola pembagian air yang dilakukan minimal dua kali dalam setahun, sehingga masyarakat dapat menanam seperti palawija yang tidak membutuhkan air yang banyak sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat Noelaku tanpa bergantung pada hasil panen padi saja. Teknik analisa data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diolah untuk menghitung debit air dan mengetahui kebutuhan penggunaan air sehingga dapat digunakan untuk mengatur keseimbangan air