AKULTURASI DALAM TRADISI MAULID ADAT DI DESA BAYAN, KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA

Main Authors: Kadri, Muhammad, Sastri Mahadewi, Ni Made Anggita, Krisna Aditya, I Gusti Ngurah Agung, Pramestisari, Nyoman Ayu Sukma
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana , 2022
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/view/95261
https://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/view/95261/47907
Daftar Isi:
  • Cultural acculturation is a social process in which a certain group is confronted with cultural elements that are new and different from their culture. This research is descriptive-explanative with a qualitative approach. John W. Berry defines four kinds of strategies in acculturation, namely: assimilation strategy, separation strategy, integration strategy and marginalization strategy. The Indigenous Maulid in Bayan  Village manifests an acculturation of integration where culture and religion are able to go hand in hand, both from the series of events as well as the understanding and perceptions of the people.
  • Akulturasi budaya merupakan suatu proses sosial dimana suatu kelompok tertentu dihadapkan pada unsur-unsur budaya yang baru dan berbeda dengan budayanya. Penelitian ini bersifat deskriptif-eksplanatif dengan pendekatan kualitatif. John W. Berry mendefinisikan empat macam strategi dalam akulturasi, yaitu: strategi asimilasi, strategi pemisahan, strategi integrasi dan strategi marginalisasi. Maulid Adat di Desa Bayan mewujudkan akulturasi integrasi dimana budaya dan agama dapat berjalan beriringan, baik dari rangkaian acara maupun pemahaman dan persepsi masyarakatnya.