PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK REMAJA MENGONSUMSI TUAK DI DESA BAKAL JULU KABUPATEN DAIRI SUMATERA UTARA
Main Authors: | Sijabat, Pilipus, Zuryani, Nazrina, Kebayantini, Ni Luh Nyoman |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
, 2022
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/view/88225 https://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/view/88225/45390 |
Daftar Isi:
- Nowadays, adolecents are lacking of self-control and act on their own pathways without considering other people around them. Many youngsters in my village, Bakal Julu drink Tuak (popular traditional alcoholic drink) at kode (house cafe/warung) during day time and even night. Some of these youngsters are mostly schoolers. Oftentimes, parents ignore them as if they seem not care and let them do it repeatedly by saying too tired of reminding them not to but they keep on drinking it purposely. This research is aimed to describe and clearly explain the factors of why these youngsters drink tuak and parents' role in preventing them to not drink it. This research is conducted using qualitative method with descriptive explanatory way of design. This reasearch was supported by a popular American sociologist Travis Hirschi on his theory "Social Control". The results of this research has obviously shown that the causes of these youngsters drink tuak are environment, the impact of negative friendship, lacking of strict parenthal controls and lacking of strict rules to not drink tuak as well. Bad relationship between both child and their parents has also led children to not understand what family is and its functions and in fact they choose friends over family. Parents whose habits are drinking tuak has also faded youngsters' belief that tuak is a drink that contains of addictive substances that can cause addiction. Key words: The Role of Parents, Teenagers, Tuak
- Anak remaja pada masa perkembangan umumnya kurang memiliki kontrol diri dan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa menghawatirkan orang lain yang berada di sekitarnya. Banyak remaja di Desa Bakal Julu mengonsumsi tuak di warung pada siang dan malam hari. Beberapa di antaranya masih duduk di bangku sekolah. Orang tua sering memperhatikan mereka seolah-olah tidak peduli dan tidak peduli dengan apa yang telah di nasehati namun masih mengonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sekaligus menjelaskan tentang bagaimana peran orang tua dalam mencegah anak remaja mengonsumsi tuak. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan dengan jenis deskriptif eksplanatif. The theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemikir sosiologis asal Amerika yaitu Travis Hirschi dengan teori kontrol sosial. Adapun hasil penelitian menunjukkan remaja mengonsumsi tuak yang disebabkan faktor lingkungan, pergaulan, tidak adanya kontrol dan pengawasan dari orang tua, serta mudahnya akses remaja memperoleh tuak. Keluarga sebagai agen pembentuk kepribadian anak belum optimal dalam mencegah anak remaja mengonsumsi tuak. Orang tua memberikan nasehat dan teguran ketika anaknya mengkonsumsi tuak. Hubungan anak dan orang tua yang tidak harmonis mengakibatkan anak tidak memahami kondisi keluarga dan lebih mendengar dari teman dari orangtuanya. Keterlibatan orang tua dalam konsumsi tuak menyebabkan lunturnya kepercayaan bahwa tuak adalah minuman yang mengakibatkan ketagihan. Keluarga sebagai agen pembentuk kepribadian anak belum optimal dalam mencegah anak remaja mengonsumsi tuak. Orang tua memberikan nasehat dan teguran ketika anaknya mengkonsumsi tuak. Hubungan anak dan orang tua yang tidak harmonis mengakibatkan anak tidak memahami kondisi keluarga dan lebih mendengar dari teman dari orangtuanya. Keterlibatan orang tua dalam konsumsi tuak menyebabkan lunturnya kepercayaan bahwa tuak adalah minuman yang mengakibatkan ketagihan. Keluarga sebagai agen pembentuk kepribadian anak belum optimal dalam mencegah anak remaja mengonsumsi tuak. Orang tua memberikan nasehat dan teguran ketika anaknya mengkonsumsi tuak. Hubungan anak dan orang tua yang tidak harmonis mengakibatkan anak tidak memahami kondisi keluarga dan lebih mendengar dari teman dari orangtuanya. Keterlibatan orang tua dalam konsumsi tuak menyebabkan lunturnya kepercayaan bahwa tuak adalah minuman yang mengakibatkan ketagihan. Kata Kunci: Peran orang tua, Remaja, Tuak