HUBUNGAN RENTANG LENGAN DENGAN TINGGI BADAN DALAM MENENTUKAN INDEKS MASSA TUBUH LANSIA
Main Author: | Wati, Desti Ambar |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jhhs.stikesholistic.ac.id/index.php/jhhs/article/view/19 http://jhhs.stikesholistic.ac.id/index.php/jhhs/article/view/19/19 |
Daftar Isi:
- Background: As you get older, a person will experience a decrease in bone and muscle mass affecting bone structure changes. The process is said to be aging. Objective: The purpose of this research is to find out the corelation between hand range toward body height and in determining body mass index (BMI) of elderly in Distric Semarang. Method: This study used cross sectional design. Subjects of the study were the elderly in Kelurahan Candigaron Distric Semarang, which consisted of 60 people consisting of 30 men and 30 women. Sampling technique used is purposive random sampling. Height is measured using microtoise, weight using digital weight scales, and arm range using metline. The data obtained then tested the normality with Kolmogorov-Smirnov test which then continued with Rank Spearman correlation test. Results: Based on the analyzis of height and armspan by using Rank Spearman correlation test, the result was r = 0,921 (female) dan r = 0,819 (male). Whereas, Rank Spearman correlation test between BMI height (BMI TB) and BMI armspan (BMI RL) gave a result of r = 0,965 (female) and r = 0,905 (male). Significancy of the whole test was < 0,05. This result showed that there were strong, linear, and significant relation between armspan and height, along with BMI TB and BMI RL. Conclusion: Armspan is reliable as substitute height in determining body mass index of the elderly in Distric Semarang, because there is a strong and significant relation between height - armspan and BMI height - BMI arm span.
- Latar Belakang: Seiring dengan bertambahnya usia, seseorang akan mengalami penurunan massa tulang dan otot yang berpengaruh terhadap perubahan struktur tulang. Proses tersebut dikatakan sebagai penuaan. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara rentang lengan dengan tinggi badan dalam menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada lansia di Kabupaten Semarang. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Subjek penelitian adalah lansia di Kelurahan Candigaron Kabupaten Semarang yang berjumlah 60 orang terdiri dari 30 laki-laki dan 30 perempuan. Teknik Sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Tinggi badan diukur menggunakan microtoise, berat badan menggunakan timbangan berat badan digital, dan rentang lengan menggunakan metline. Data yang telah didapatkan kemudian diuji kenormalan dengan uji Kolmogorov-Smirnov yang kemudian dilanjutkan dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman antara tinggi badan dan rentang lengan didapatkan r = 0,921 (perempuan) dan r = 0,819 (laki-laki). Sedangkan pada uji korelasi Rank Spearman antara IMT tinggi badan (IMT TB) dan IMT rentang lengan (IMT RL) didapatkan r = 0,965 (perempuan) dan r = 0,905 (laki-laki). Secara keseluruhan nilai kemaknaan yang diperoleh <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat, berbanding lurus, bermakna antara rentang lengan dan tinggi badan serta IMT TB dan IMT RL. Simpulan: Rentang lengan reliabel sebagai pengganti tinggi badan dalam menentukan indeks massa tubuh pada lansia di Kabupaten Semarang, karena terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara tinggi badan-rentang lengan serta IMT TB – IMT RL.