Choirul Bariyah.(2010)."Kuantifikasi Tingkat Kesalahan Operator Permintalan Benang dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique (Heart)"

Main Author: Bariyah, Choirul
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Subjects:
Online Access: http://eprints.uad.ac.id/13608/1/Kuantifikasi%20Tingkat%20Kesalahan%20Operator%20Permintalan%20Benang%20Dengan%20Metode%20Human%20Error%20Assessment%20And%20Reduction%20Technique%20%28Heart%29.pdf
http://eprints.uad.ac.id/13608/
Daftar Isi:
  • Proses pemintalan kapas menjadi benang tenun dilakukan dengan mesin ring spinning yang bersifat otomatis. Dalam hubungan menusia-mesin pada ring spinning operator bertugas melayani dan mengendalikan kerja mesin. Meski dalam proses tersebut operator bukan elemen utama namun kontribusinya dalam keberhsailan proses pemintalan sangat dipertimbangkan. Proses kerja mesin menuntut peran operator untuk mengawasi berjalannya aktivitas permintalan, dimana kejadian-kejadian yang memicu penyimpangan kualitas benang sangat sering muncul. Tahap pemintalan ini menjadi sagat vital karena disinilah proses perubahan kapas menjadi benang dilakukan, selain itu penyimpangan kualitas pada tahap ini tidak dapat diproses ulang. Salah satu faktor yang disinyalit memicu terjadinya kecacatan tersebut adalah kesalahan operator dalam mengoperasikan, mengawasi, serta mengendalikan proses produksi pada mesin ring spinning. Penelitian ini merupakan rangkaian dari identifikasi dan kuantifikasi kesalah operator dengan metode standarized Plant Risk HUman Reliability Assessment (SPAR-H). Dalam penelitian ini dicoba penerapan merode kuantifikasi kesalahan operator dengan HEART, sebagai pembanding besarnya probabilitas kesalahan operator mesin ring spinning yang telah diperoleh dengan SPAR-H. Perhitungan probabilitas kesalahan operator dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Error Producing Condition (EPC) beserta bobotnya yang telah ditetapkan dalam metode HEART. Perhitungan HEP (human error probability) dengan metode HEART menujukan nilai terbesar 0,116 pada keterlambatan mengatasi lapping, nilai terkecil pada kesalahan penggantian distance clips dan traveller sebesar 0,0018. Dengan nilai HEP tersebut dapat dikatakan bahwa performansi kerja pelaksana produksi kurang baik sehingga perlu dilakukan reduksi HEP makin baik jika nilainya makin mendekati nol.