Penerimaan Diri (Self-Accaptance) Pada Penyandang Tunarungu
Main Author: | Hasriani, Hasriani |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Psikologi. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.uad.ac.id/10640/1/PENERIMAAN%20DIRI%20%28SELF-ACCAPTANCE%29%20PADA%20PENYANDANG%20TUNARUNGU.pdf http://eprints.uad.ac.id/10640/ |
Daftar Isi:
- Tunarungu adalah kondisi tidak berfungsinya organ pendengaran atau telinga pada seseorang. Kondisi seperti ini menyebabkan individu tersebut mempunyai keterbatasan dalam merespon suara yang ada disekitar sehingga menyulitkan untuk berinteraksi dengan orang lain. Keterbatasan fisik menyebabkan seseorang tidak percaya diri sehingga membuat mereka sulit untuk menerima diri. Individu yang dapat menerima dirinya adalah individu yang memahami kelebihan maupun kekurangannya dan bersedia hidup dengan kondisi apapun yang dimilikinya serta individu tidak terjebak dalam kemarahan dan kasihan terhadap diri sendiri atas keterbatasan yang dimiliki. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan diri pada penderita tunarungu. Subjek penulisan ini adalah peyandang tunarungu Deaf Art Community (DAC). Metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilapangan bahwa subjek dapat menerima dirinya dengan baik, adanya pandangan diri yang positif serta dukungan keluarga dan lingkungan. Selain itu, penghambat penerimaan diri adalah adanya pandangan diri yang negatif. faktor lain dari penerimaan diri adalah faktor religiulitas sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi penerimaan diri seseorang berasal dari dalam dirinya sendiri. Kata kunci: penerimaan diri, tuna rungu, komunitas