Korelasi Qiyafah dan Genetika Dalam Menetapkan Nasab Perspektif Imam Syafi’i
Main Author: | Siregar, Abdul Hakim |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Biologi
, 2019
|
Online Access: |
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/view/1773 https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/view/1773/1347 |
ctrlnum |
--jurnal.uisu.ac.id-index.php-index-oai:article-1773 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Korelasi Qiyafah dan Genetika Dalam Menetapkan Nasab Perspektif Imam Syafi’i</title><creator>Siregar, Abdul Hakim</creator><description lang="en-US">Bahwa Qiyafah merupakan istilah metoda yang dipakai untuk mengenali jejak seseorang dalammenetukan nasab berdaarkan ciri-ciri dan kemiripan. Sedangkan qa`if, adalah orang yangmempunyai keahlian khusus melihat orang lain dalam menghubungkan, menetukan nasabberdasarkan tanda-tanda dan kemiripan antara pihak yang diteliti. Menurut asy-Syafi`i, jasa qa`ifdalam menetapkan nasab seseorang dapat diterima sebagai ketetapan hukum. Oleh sebab itu, jikaditemukan persengketaan nasab dimana tidak ada bukti lain atau para pihak sama-sama memilikibukti yang kuat, maka persoalan itu diselesaikan dengan penelitian qa`if. Dalam mendukungpendapatnya, mazhab asy-Syafi`i beralasan dengan hadits Nabi Muhammad saw.dan atsar parasahabatnya. Oleh sebab itu praktik qiyafah diyakini memiliki justifikasi syariah. Genetika adalahsalah satu cabang dari ilmu biologi yang membahas tentang sifat keturunan yang diwariskan sertavariasi yang mungkin timbul di dalamnya. Praktik qiyafah maupun genetika sama-sama bertujuanuntuk meneliti sifat keturunan yang diturunkan secara turun temurun. Dilihat dari kesamaan fungsidan tujuan ini, maka qiyafah memiliki relevansi dengan ilmu genetika dalam menetapkan nasabseseorang. Dan ketetapan ilmu modern yang berdasarkan hasil tes DNA sama kekuatan hukumnyadengan ketetapan qiyafah perspektik imam Syafi`i.</description><publisher lang="en-US">Program Studi Pendidikan Biologi</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2019-10-12</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/view/1773</identifier><identifier>10.30743/best.v2i1.1773</identifier><source lang="en-US">BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology); Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019; 26-33</source><source>2654-4652</source><source>2614-8064</source><source>10.30743/best.v2i1</source><language>eng</language><relation>https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/view/1773/1347</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2019 Abdul Hakim Siregar</rights><rights lang="en-US">https://creativecommons.org/licenses/by/4.0</rights><recordID>--jurnal.uisu.ac.id-index.php-index-oai:article-1773</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File |
author |
Siregar, Abdul Hakim |
title |
Korelasi Qiyafah dan Genetika Dalam Menetapkan Nasab Perspektif Imam Syafi’i |
publisher |
Program Studi Pendidikan Biologi |
publishDate |
2019 |
url |
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/view/1773 https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/view/1773/1347 |
contents |
Bahwa Qiyafah merupakan istilah metoda yang dipakai untuk mengenali jejak seseorang dalammenetukan nasab berdaarkan ciri-ciri dan kemiripan. Sedangkan qa`if, adalah orang yangmempunyai keahlian khusus melihat orang lain dalam menghubungkan, menetukan nasabberdasarkan tanda-tanda dan kemiripan antara pihak yang diteliti. Menurut asy-Syafi`i, jasa qa`ifdalam menetapkan nasab seseorang dapat diterima sebagai ketetapan hukum. Oleh sebab itu, jikaditemukan persengketaan nasab dimana tidak ada bukti lain atau para pihak sama-sama memilikibukti yang kuat, maka persoalan itu diselesaikan dengan penelitian qa`if. Dalam mendukungpendapatnya, mazhab asy-Syafi`i beralasan dengan hadits Nabi Muhammad saw.dan atsar parasahabatnya. Oleh sebab itu praktik qiyafah diyakini memiliki justifikasi syariah. Genetika adalahsalah satu cabang dari ilmu biologi yang membahas tentang sifat keturunan yang diwariskan sertavariasi yang mungkin timbul di dalamnya. Praktik qiyafah maupun genetika sama-sama bertujuanuntuk meneliti sifat keturunan yang diturunkan secara turun temurun. Dilihat dari kesamaan fungsidan tujuan ini, maka qiyafah memiliki relevansi dengan ilmu genetika dalam menetapkan nasabseseorang. Dan ketetapan ilmu modern yang berdasarkan hasil tes DNA sama kekuatan hukumnyadengan ketetapan qiyafah perspektik imam Syafi`i. |
id |
IOS14794.--jurnal.uisu.ac.id-index.php-index-oai:article-1773 |
institution |
Universitas Islam Sumatera Utara |
affiliation |
onesearch.perpusnas.go.id ptki.onesearch.id |
institution_id |
1254 |
institution_type |
library:university library |
library |
Universitas Islam Sumatera Utara |
library_id |
1095 |
collection |
BEST Journal (Biology Education, Sains, and Technology) |
repository_id |
14794 |
subject_area |
Education, Research, Related Topics of Biology/Pendidikan, Riset dan Topik Terkait di Bidang Biologi Biology/Biologi, Ilmu Hayat Teknologi Pendidikan Pertanian dan Kesehatan |
city |
KOTA MEDAN |
province |
SUMATERA UTARA |
repoId |
IOS14794 |
first_indexed |
2020-11-27T05:17:14Z |
last_indexed |
2020-11-27T05:17:17Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1686944456802041856 |
score |
17.538404 |