PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus) PADA PAKAN SAPI POTONG LOKAL TERHADAP PRODUKSI VFA TOTAL DAN NH3 SECARA IN VITRO

Main Authors: Arum, Isti, Rahayu, Sri, Bata, Muhamad
Format: Article "application/pdf" eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Jurnal Ilmiah Peternakan , 2013
Online Access: http://jurnalonline.unsoed.ac.id/index.php/jip/article/view/542
Daftar Isi:
  • Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun waru terhadap produksi VFA total dan NH3 secara in vitro. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas lima blok. Sebagai blok adalah periode pengambilan cairan rumen yang berasal dari tiga ekor sapi potong yang diambil dari Rumah Potong Hewan (RPH) Mersi, Purwokerto. Perlakuan yang diuji adalah level ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus) dalam konsentrat (mg/kg BK). Level pemberian ekstrak daun waru tersebut adalah 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, dan 150 ppm masing-masing untuk R1, R2, R3, dan R4. Imbangan bahan kering pakan komplit yang digunakan terdiri atas 45% jerami padi amoniasi (amoniasi menggunakan urea 5% dan onggok 2,5%) dan 55% konsentrat. Peubah yang diukur adalah konsentrasi VFA total dan N-NH3. Analisis variansi menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun waru berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap konsentrasi VFA namun tidak berpengaruh (P > 0,05) pada produksi NH3. Peningkatan konsentrasi daun waru (ppm) menyebabkan penurunan VFA secara kuadrater ( P < 0,05 ) dengan konsentrasi VFA terendah dicapai pada level 96,209 ppm. Rataan produksi VFA yaitu 318,6 ± 77,34 ; 253,60 ± 36,00 ; 261,10 ± 64,48 ; 266,40 ± 70,32 (mM/1) dan NH3 yaitu 16.84±3.55 ; 17.68±3.34 ; 16.80±2.58 ; 16.60±3.93 (mM/1). Dari hasil tersebut disimpulkan suplementasi ekstrak ethyl acetate daun waru hingga level 150 ppm tidak mengganggu aktivitas metabolisme rumen sapi potong secara in vitro.Kata Kunci : in vitro, ekstrak daun waru, cairan rumen, VFA, NH3