ANALISIS PENILAIAN MATURITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (Studi Kasus Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2018)

Main Author: ROMI, SAMIAJI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.stei.ac.id/107/1/BAB%20I.pdf
http://repository.stei.ac.id/107/2/BAB%20II.pdf
http://repository.stei.ac.id/107/3/BAB%20III.pdf
http://repository.stei.ac.id/107/4/BAB%20IV.pdf
http://repository.stei.ac.id/107/5/BAB%20V.pdf
http://repository.stei.ac.id/107/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk ntuk melakukan penilaian maturitas sistem pengendalian intern pemerintah di Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia pada tahun 2018. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan data data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen pendukung yang didapat pada saat melakukan validasi penilaian maturitas sistem pengendalian intern pemerintah di Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2018. Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia No 4 Tahun 2016 tentang tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Secara keseluruhan terdapat lima fokus penilaian yang tersebar ke dalam 25 sub unsur SPIP menurut Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia No 4 Tahun 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi penerapan praktik Sistem Pengendalian Intern pada Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2018 mencapai predikat kategori “Terkelola dan Terukur” dengan skor 4,0. Tingkat terkelola dan terukur artinya Kemenlu-RI telah menerapkan pengendalian internal yang efektif. Masing-masing personel pelaksana kegiatan selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun tujuan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia. Evaluasi dilakukan secara formal dan terdokumentasi. Namun demikian, kebanyakan evaluasi dilakukan secara manual, belum menggunakan alat bantú aplikasi komputer.