Daftar Isi:
  • Penelitian ini berawal dari penemuan fenomena mengenai seorang istri yang belum saja memiliki anak karena mioma uterus (tumor jinak dirahimnya). Memiliki anak dalam sebuah pernikahan sangatlah penting, karena hal tersebut merupakan salah satu dari beberapa tujuan dalam sebuah pernikahan. Umumnya, bagi istri yang belum memiliki anak selalu mendapat tekanan baik dari pasangan, keluarga, dan orang-orang disekitar sehingga membuat dirinya putus asa, kecewa pada diri sendiri, dan sulit memaknai hidupnya sebagai seorang istri. Namun tidak semua istri yang belum memiliki anak menjalani kehidupan dengan terus merasa putus asa dan kecewa, bahkan ada seorang istri yang dapat memaknai hidupnya dengan cara terus bersyukur dan berkreatifitas sehingga kehidupannya dapat sukses meski masih berada dalam keadaan yang sulit mendapatkan anak selama 10 tahun pernikahannya. Makna hidup adalah hal yang dianggap penting oleh seseorang, dirasakan berharga, diyakini sebagai sesuatu yang sangat besar, dan dapat memberikan nilai khusus bagi seseorang, juga dapat dijadikan tujuan hidup (Bastaman: 2001). Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran makna hidup pada istri yang belum memiliki anak selama 10 tahun pernikahan . Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Selain itu, metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik observasi dan karakteristik dalam penelitian ini adalah : Seorang wanita yang mengalami gangguan infertilitas (kesuburan) pada rahimnya, berusia 40 tahun (telah menikah selama 10 tahun), belum dikarunia anak selama pernikahannya, mengalami penyakit miom (tumor jinak) pada rahim. Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa subjek berhasil memaknai hidupnya dengan melalui gambaran keenam komponen yang menentukan berhasilnya perubahan dari penghayatan hidup yang tidak bermakna menjadi bermakna. Sehingga meski usianya telah memasuki pra menopause dan masih belum memiliki anak, ia terus bersemangat, ikhlas dan lebih berfikir positif terhadap musibah yang dialaminya. Selain itu, untuk saat ini dan kedepannya ia akan terus menjadi istri yang mandiri dan sukses dalam bisnisnya karena tujuan hidupnya kini hanya untuk membahagiakan suami dan dan keluarganya meskipun dengan cara yang berbeda dengan istri pada umumnya.