Daftar Isi:
  • Guru sebagai pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan ide – ide yang perlu dikembangkan dikalangan peserta didiknya. Dengan sistem kepemimpinan yang dapat menggerakan minat dan semangat belajar melalui berbagai metode yang sesuai dan efektif. Sebagai pendidik, guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai pengarah, pembinaan pengembangan bakat dan kemampuan peserta didiknya kearah yang lebih maksimal yang dapat mereka capai. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : pertama, Untuk mengetahui Realitas Keterampilan mengajar guru Pendidikan Agama Islam di SMPN Satu Atap Cibanteng. Kedua, untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMPN Satu Atap Cibanteng. Ketiga, untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru Pendidikan Agama Islam terhadap Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN Satu Atap Cibanteng. Metode yang dilakukan oleh penulis adalah metode deskriptif, yaitu metode yang diarahkan pada suatu usaha pemecahan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan hasil penelitian apa adanya melalui pengumpulan data, analisis data, serta penyimpulan – penyimpulan terhadap data yang akan dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh keterampilan mengajar guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa di SMPN Satu Atap Cibanteng, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut pertama, Realitas keterampilan mengajar guru Pendidikan Agama Islam di sekolah tergolong baik. Hal ini Berdasarkan prosentase rata – rata sebagai berikut:(4,1+2,7+3,2+4,0+4,3+4,4+4,0+3,8+3,9+3,7+3,6+3,1+4,0+4,1+4,2):15=3,82. Kedua, Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah tergolong tinggi. Hal ini Berdasarkan prosentase rata – rata sebagai berikut:(4,1+3,1+3,7+2,6+3,5+3,8+3,9+3,5+3,1+3,2+4,1+3,6+3,6+3,5+3,3);15=3,51 Ketiga, Keterampilan mengajar guru Pendidikan Agama Islam berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 29,9%. Adapun pengaruhnya yaitu: a) Penguasaan guru terhadap penguasaan bahan pelajaran membuat siswa menjadi semangat / termotivasi untuk belajar, b) Kemampuan guru dalam menetapkan metode mengajar membuat siswa tidak cepat bosan pada tugas dan tugas rutin, c) Kemampuan guru dalam memberikan penjelasan kepada siswa membuat siswa menjadi ulet ketika menghadapi kesulitan, d) Kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan alat peraga (Media Pengajaran) membuat siswa senang memilih masalah yang rumit, e) Kemampuan guru dalam mengevaluasi membuat siswa senang memecahkan masalah- masalah yang rumit.