Pengaruh ekstrak kecambah kacang hijau terhadap multiplikasi tanaman hias krisan (Chrysanthemum morifolium L.) secara in vitro
Daftar Isi:
- Tanaman hias krisan (Chrysanthemum morifolium L.) varietas kineta merupakan salah satu jenis krisan yang mulai banyak dibudidayakan di Indonesia karena memberikan peluang ekspor yang tinggi dan banyak diminati. Budidaya dengan kultur in vitro menjadi solusi terbaik untuk multiplikasi tanaman ini karena dapat dimutlipikasi dalam waktu singkat dan menghasilkan bibit yang bebas hama. Penambahan bahan organik kompleks dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan media kultur. Ekstrak kecambah kacang hijau mengandung beberapa nutrisi penting bagi planlet untuk mempercepat pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kecambah kacang hijau dalam kultur in vitro planlet tanaman hias krisan terhadap jumlah tunas, tinggi batang, jumlah daun, dan jumlah akar planlet. Dilaksanakan di Laboratorium kultur jaringan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri atas penambahan ekstrak kecambah kacang hijau ke dalam media kultur MS (Murashige dan Skoog) dengan konsentrasi: 0 (kontrol); 20; 40; 60; 80; 100 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kecambah kacang hijau dalam media kultur memberikan pengaruh yang nyata pada pertumbuhan tanaman hias krisan. Penambahan ekstrak kecambah kacang hijau dengan konsentrasi 80 ppm menunjukkan hasil terbaik berdasarkan parameter jumlah tunas dan jumlah daun.Penambahan ekstrak kecambah kacang hijau sebanyak 20 ppm menunjukkan hasil terbaik berdasarkan parameter tinggi batang dan jumlah akar planlet. Sedangkan kadar optimal bagi multiplikasi tanaman hias krisan yaitu pada penambahan ekstrak kecambah kacang hijau sebanyak 80 ppm.