Penerapan Asas Praduga Tak Bersalah dalam Media (Studi Fenomenologi Wartawan dalam Menerapkan Asas Praduga Tak Bersalah di Harian Umum Tribun Jabar)
Main Author: | Laras Awaliatul Maulidi, Laras |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/1/1_cover.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/2/2_abstrak.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/3/3_daftarisi.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/4/4_bab1.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/5/5_bab2.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/6/6_bab3.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/7/7_bab4.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/8/8_daftarpustaka.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4926/ |
Daftar Isi:
- Sebuah pemberitaan tak lepas dari tangan-tangan wartawan sebagai aktor dalam membuat berita. Tak jarang sebuah pemberitaan terutama mengenai kriminalitas atau tindak pidana, mengandung unsur menghakimi dalam penulisannya. Profesionalisme wartawan yang menghormati harkat dan martabat seseorang dalam setiap pemberitaan, akan tergambar berdasarkan penyajian berita yang ditulis. Penelitian ini berfokus pada Surat Kabar Harian Tribun Jabar, surat kabar di Kota Bandung yang memiliki oplah penjualan tinggi. Melihat banyaknya jumlah pembaca, sudah semestinya Tribun Jabar menerapkan asas praduga tak bersalah dalam setiap pemberitaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman wartawan Harian Umum Tribun Jabar terhadap penerapan asas praduga tak bersalah dalam pemberitaan, dan untuk mengetahui untuk mengetahui perilaku wartawan Harian Umum Tribun Jabar dalam menerapkan asas praduga tak bersalah dalam pemberitaan. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam, obsevasi, dan studi dokumentasi terhadap lima wartawan Tibun Jabar, sebagai informan penelitian mengenai pemahaman dan perilaku wartawan dalam menerapkan asas praduga tak bersalah dalam setiap pemberitaan yang dibuat. Teori fenomenologi menurut Alfred Schutz menjadi landasan teoritis penelitian ini, dengan mengkonstruksikan makna berarti mengkonstruksikan pemahaman dan perilaku wartawan tentang asas praduga tak bersalah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, tradisi fenomenologi. Metode deskriptif, dalam analisisnya menggambarkan pemahaman dan perilaku wartawan. Penelitian ini menggambarkan suatu fenomena dari komunitas menurut pandangan mereka sendiri, berarti cocok menggunakan tradisi fenomenologi. Berdasarkan penelitian, seluruh informan mengetahui asas praduga tak bersalah. Sebagian besar informan mendefinisikan asas praduga tak bersalah sebagai aturan mutlak dalam pemberitaan, dan hampir setengahnya informan mendefinisikan asas praduga tak bersalah sebagai pelindung profesi wartawan. Seluruh informan menerima pembekalan dari media tentang asas praduga tak bersalah. Sebagian besar sudah menerapkan asas praduga tak bersalah, dan hampir setengahnya masih berusaha menerapkan. Sebagian kecil informan memberitahu ketika ada kesalahan penerapan asas praduga tak bersalah, dan sebagian besar hanya membiarkan saja.