Hubungan Perilaku Prososial Dengan Kebermaknaan Hidup (Studi Pada Mahasiswa Yang Menjadi Anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Kota Baandung)
Daftar Isi:
- Penelitian ini bermula dari hasil pengamatan peneliti tentang banyaknya jumlah mahasiswa yang mau menjadi relawan Palang Merah Indonesia. Menjadi anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia tentu menjadi pengalaman bagi setiap individu. Semua aktivitas yang dilakukan setiap individu memiliki pengaruh langsung terhadap kebermaknaan hidup. Dengan kebermaknaan hidup, dapat membuat setiap individu menemukan tujuan hidup, mendapatkan kebahagiaan, lebih memiliki rasa tanggung jawab, menemukan alasan eksistensinya, memiliki kontrol diri dalam setiap keadaan mental dan tidak merasa cemas terhadap kematian. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran perilaku prososial dan kebermaknaan hidup serta bagaimana hubungan antara keduanya pada mahasiswa yang menjadi anggota Korps Sukarela PMI Kota Bandung Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Adapun subjek penelitian ini adalah unit Korps Sukarela PMI Kota Bandung dengan sampel 117 orang. Tempat penelitian ini adalah di KSR Unit dibawah PMI Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala likert untuk mengukur perilaku prososial dan skala semantik untuk mengukur kebermaknaan hidup. Teknik analisa statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum subjek. Untuk melihat keajegan instrument dalam penelitian ini menggunakan analisa Split-half. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu diketahui jika koefisien korelasi 0,318 dengan nilai Pvalue = 0,00 lebih kecil dari koefisien α = 0,05. Dari hasil tersebut, maka diketahui terdapat hubungan antara perilaku prososial dengan kebermaknaan hidup. Dalam penelitian ini juga diketahui koefisien determinan sebesar 0,101 yang artinya 10,1% perilaku prososial mempengaruhi kebermaknaan hidup.