Praktik Impunitas dalam Kasus Pembunuhan Jurnalis terhadap Kebebasan Pers di Indonesia: Studi Kasus Upaya Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dalam Memperjuangkan Kasus Terbunuhnya Jurnalis RCTI Ersa Siregar bagi Kebebasan Pers di Indonesia
Main Author: | Reztya Ridwan, Reztya (1211405116) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsgd.ac.id/4420/1/1_cover.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4420/2/2_abstrak.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4420/3/3_daftarisi.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4420/4/4_babI.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4420/5/5_babII.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4420/6/6_babIII.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4420/7/7_babIV.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4420/ |
Daftar Isi:
- Pembahasan mengenai praktik impunitas pada jurnalis di Indonesia tentu berkaitan erat dengan isu kebebasan pers. Praktik impunitas merupakan upaya pembiaran hukum terhadap para pelaku penyerangan pers dan bembungkam media. Menurut Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kasus pembunuhan pada jurnalis di Indonesia terbilang cukup tinggi. Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang upaya Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dalam memperjuangkan kasus terbunuhnya jurnalis RCTI Ersa Siregar. Ersa Siregar tewas pada 29 Desember 2003 akibat tertembak peluru TNI Angkatan Darat saat sedang terjadi baku tembak antara pasukan GAM dan TNI di Desa Alue Matang Aron, kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Raymizard Ryacudu mengaku peluru yang menewaskan Ersa Siregar adalah peluru TNI. Namun hingga saat ini tidak ada proses hukum atas terbunuhnya Ersa Siregar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontribusi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dalam memperjuangkan kasus terbunuhnya Ersa Siregar. Penulis juga meneliti tentang nilai profesionalisme yang muncul dari perjuangan AJI, juga kendala apa saja yang di hadapi AJI dalam memperjuangkan kasus terbunuhnya Ersa Siregar. Metodologi penelitian kualitatif digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini, dengan metode studi kasus model Robert K. Yin yang menekankan pertanyaan penelitian pada unsur why (apa) dan How (Bagaimana). Penelitian ini menggunakan Teori Pers Tanggung Jawab Sosial dan Teori Hegemoni Gramsci, karena penelitian ini menitikberatkan pada upaya AJI mencakup kendala yang dihadapi dan nilai profesionalisme yang muncul dalam memperjuangkan kasus terbunuhnya Ersa Siregar. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam memperjuangkan kasus terbunuhnya Ersa Siregar, AJI telah melakukan berbagai upaya baik melalui jalur Advokasi, kampanye, juga lobby dan negosiasi bersama pemerintah. Berbagai sosialisasi yang dilakukan AJI pun sudah mendapat dukungan dari berbagai organisasi pers di tingkat nasional, regional bersama SEAPA (South East Asia Press Aliance), dan di tingkat internasional bersama UN (United Nations). Kendalah utamanya ada pada persoalan advokasi yang sulit dituntaskan. Pemerintah khusunya polri seperti sulit mengusut tersangka yang merupakan anggota TNI Angkatan Darat.