Pengaruh Koordinasi antar Pegawai terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja (Penelitian di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat)
Daftar Isi:
- Koordinasi merupakan salah satu faktor yang mendukung peningkatan efektivitas kerja. Koordinasi adalah susunan yang teratur dari usaha kelompok untuk mencipatakan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama. Berdasarkan pergub no 63 tahun 2009 Badan mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi perijinan secara terpadu meliputi ketatausahaan, administrasi, pelayanan, monitoring, evaluasi dan penanganan pengaduan, namun pada kenyataannya pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik terlihat dari jumlah permohonan perizinan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, durasi waktu penyelesaian perizinan yang melebihi target durasi yang telah direncanakan, keluhan dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai kinerja aparatur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur berapa besar pengaruh pengaturan dalam koordinasi antar pegawai terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat, berapa besar pengaruh sinkonisasi dalam koordinasi antar pegawai terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat, berapa besar pengaruh kepentingan bersama dalam koordinasi antar pegawai terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat, berapa besar pengaruh tujuan bersama dalam koordinasi antar pegawai terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat, berapa besar pengaruh koordinasi antar pegawai terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Inu Kencana Syafiie yang menitik beratkan koordinasi pada dimensi pengaturan, sinkronisasi, kepentingan bersama dan tujuan bersama. Peneliti ini menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah sensus yaitu teknik yang menggunakan seluruh jumlah populasi yang terdiri dari 73 pegawai. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaturan terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat dengan nilai 〖t 〗_hitung sebesar 3.248 yang dikatakan Ho ditolak karena nilai 〖t 〗_hitung > t_tabel. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara sinkronisasi terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat dengan nilai 〖t 〗_hitung sebesar 0,251 yang dikatakan Ho diterima karena nilai 〖t 〗_hitung < t_tabel. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepentingan bersama terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat dengan nilai 〖t 〗_hitung sebesar 1,149 yang dikatakan Ho diterima karena nilai 〖t 〗_hitung < t_tabel. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tujuan bersama terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat dengan nilai 〖t 〗_hitung sebesar 2.165 yang dapat dikatakan Ho ditolak karena nilai 〖t 〗_hitung > t_tabel. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaturan, sinkronisasi, kepentingan bersama dan tujuan bersama secara simultan terhadap peningkatan efektivitas kerja di BPPT Provinsi Jawa Barat dengan nilai 〖F 〗_hitung sebesar 20,841 yang dapat dikatakan Ho ditolak karena nilai 〖F 〗_hitung > F_tabel. Hasil analisis tersebut bermakna bahwa dalam meningkatkan efektivitas kerja diperlukan pengaturan, sinkronisasi, kepentingan bersama dan tujuan bersama. Hipotesis tentang adanya pengaruh pengaturan, sinkronisasi, kepentingan bersama dan tujuan bersama terhadap peningkatan efektivitas kerja menjadi terbukti.