Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertolak dari adanya fenomena semakin rendahnya kemampuan baca tulis Al Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam yang perlu dipelajari dan dipahami agar kandungannya dapat menjadi pelajaran dan diamalkan untuk kemaslahatan dunia akhirat. Begitu pula yang terjadi dengan siswa SMP BAKTI NUSANTARA 666, tidak luput dari yang belum bisa membaca dan mengenal tulisan Al Qur’an masih relatif tinggi. Untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an perlu adanya upaya untuk pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan metode Demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum menggunakan metode demonstrasi, untuk mengetahui pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an dengan menggunakan metode demonstrasi di setiap siklus, dan untuk mengetahui kemampuan Baca Tulis Al Qur’an dengan menggunakan metode demonstrasi. Serta efektifitas metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan Baca Tulis Al Qur’an. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulisan. Al Qur’an yaitu risalah Allah kepada Umat manusia, yang di turunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Membaca setiap kata Al Qur’an mendapatkan pahala dari Allah, baik bacaan itu berasal dari hafalan sendiri maupun dibaca langsung dari mushaf Al Qur’an. Metode Demonstrasi ialah suatu metode mengajar yang dilakukan guru atau seseorang lainnya dengan memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Jenis dari metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SMP Bakti Nusantara 666 ini bersifat perbaikan pembelajaran. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan permbelajarannya tidak hanya cukup sekali saja, melainkan diperlukan berulang-ulang yaitu melalui 3 siklus. Masing-masing siklus melputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, tes, angket atau kuesioner dan dokumentasi. Setelah dilakukannya penelitian maka hasilnya dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi cukup signifikan, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar yang diraih siswa dimana setiap siklus mengalami perbaikan. Seperti pada siklus I masih tercapai 52,64% siswa masuk kategori kurang, pada siklus 2 hanya terdapat 13,15% yang masuk kategori kurang, pada siklus ini maka penelitian diberhentikan karena sudah mencapai angka Ketuntasan Minimal atau sudah mencapai Indikator Keberhasilan Siswa.