Daftar Isi:
  • Pembiayaan Emas iB Hasanah pada BNI Syariah Cabang Buah Batu merupakan produk pembiayaan konsumtif yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang pembayarannya diangsur secara rutin setiap bulannya dengan menggunakan akad murabahah. Murabahah yang dimaksud disini adalah jual beli harga awal disertai dengan tambahan keuntungan dimana harga jual beserta keuntungan di sepakati oleh kedua belah pihak pada awal akad, dan dalam syarat murahahah disebutkan bahwa barang yang diperjualbelikan harus segera dapat diserahkan dari pihak penjual kepada pihak pembeli. Adapun dalam pelaksanaan pembiayaan emas iB hasanah yang terjadi di BNI Syariah Cabang Buah Batu Bandung apabila nasabah mengajukan pembiayaan murabahah emas di BNI Syariah Cabang Buah Batu Bandung, Pihak BNI Syariah tidak langsung memberikan emas tersebut kepada nasabah melainkan menahannya sebagai jaminan hingga nasabah melunasi pembiayaan emas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembiayaan emas pada produk Pembiayaan Emas iB Hasanah di BNI Syariah Cabang Buah Batu Bandung, untuk menegetahui bagaimana pelaksanaan akad murabahah pada produk Pembiayaan Emas iB Hasanah di BNI Syariah Cabang Buah Batu Bandung dan juga untuk mengetahui bagaimana tinjauan fikih muamalah terhadap Pembiayaan Emas iB Hasanah di BNI Syariah Cabang Buah Batu Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analis. Data murabahah emas diperoleh dari hasil observasi, wawancara yang penyusun lakukan di BNI Syariah secara langsung, serta referensi fikih muamalah. Untuk menarik kesimpulan data hasil wawancara penulis menggunakan analisis data yaitu kesesuaian antara data dengan prinsip murabahah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan akad murabahah emas di BNI Syariah Cabang Buah Batu yang menggunakan akad murabahah disertai adanya jaminan dengan menggabungkan akad rahn yang merupakan satu kesatuan dengan akad Pembiayaan Emas iB Hasanah untuk menjamin pembayaran utang dan/atau kewajiban nasabah Nampaknya terdapat relevansi dengan Fatwa No. 77 DSN-MUI/V/2010, yang menyatakan, jual beli emas secara tidak tunai, baik melalui jual beli biasa atau jual beli murabahah, hukumnya boleh (mubah, ja’iz) selama emas tidak menjadi alat tukar yang resmi.