Biokonversi Jerami Padi dan Kulit Singkong Menggunakan Jamur Pelapuk Putih (Phanerochaete chrysosporium)
Daftar Isi:
- Limbah pertanian yang melimpah seperti jerami padi dan kulit singkong, berpotensi tinggi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Namun kenyataannya, masalah utama yang dihadapi adalah kandungan nutrisi dan kecernaan yang rendah akibat adanya lignoselulosa. Dibutuhkan perlakuan yang mampu merubah komposisi limbah pertanian untuk memperoleh hasil yang maksimal. Biokonversi menggunakan jamur pelapuk putih Phanerochaete chrysosporium yang memiliki enzim ekstraseluler dan penambahan nitrogen (urea) yang berperan sebagai alkali dan asupan nutrisi Phanerochaete chrysosporium, diketahui mampu meningkatkan kualitas pakan ternak yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Phanerochaete chrysosporium tunggal dan penambahan nitrogen (urea) terhadap perubahan nutrisi (protein), kecernaan (serat) dan organoleptik (bau, warna, tekstur) limbah pertanian (jerami padi dan kulit singkong). Metode yang digunakan adalah metode eksperimental, empat perlakuan dan empat kali pengulangan pada dua substrat yang berbeda (jerami padi dan kulit singkong). Perlakuan masing-masing substrat yaitu JF1 ; KF1 = 100 g substrat, JF2 ; KF2 = 100 g substrat + 1,5% Phanerocahete chrysosporium, JF3 ; KF3 = 100 g substrat + 5% urea, JF4 ; KF4 = 100 g substrat + 1,5% Phanerocahete chrysosporium + 5% urea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada kedua substrat adalah perlakuan dengan komposisi 100 g substrat + 1,5% Phanerochaete chrysosporium + 5% urea (JF4 dan KF4). Pada jerami padi perlakuan JF4 mampu meningkatkan protein sebesar 2,93% dan menurunkan serat sebesar 19,19% sedangkan pada kulit singkong perlakuan KF4 dapat meningkatkan protein sebesar 5,33% dan menurunkan kadar serat sebesar 10,91%.