Uji aktivitas Antioksidan ekstrak daun sirsak (Annona Muricata Linn) menggunakan metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH)
Daftar Isi:
- Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron di lingkaran orbital terluarnya sehingga jumlah elektronnya menjadi ganjil dan tidak stabil. Radikal bebas dapat merusak berbagai sel makromolekul termasuk protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat serta menjadi penyebab dari beberapa penyakit degeneratif. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, kemudian mengubahnya menjadi senyawa yang lebih stabil. Daun sirsak (Annona muricata Linn) bermanfaat sebagai obat beberapa penyakit degeneratif karena kandungan senyawa antioksidannya. Daun sirsak dikeringkan dan dihaluskan kemudian dimaserasi dengan metanol dan dipartisi dengan air, etil asetat dan n-heksana. Selanjutnya diuji penapisan fitokimia dan aktivitas antioksidan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Hasil uji penapisan fitokimia daun sirsak pada berbagai fraksi yaitu pada ekstrak metanol mengandung senyawa polifenol dan saponin; fraksi air mengandung senyawa flavonoid, polifenol dan saponin; fraksi etil asetat mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan polifenol; dan fraksi n-heksana mengandung senyawa alkaloid. Adapun hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun sirsak pada fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut yaitu 6,2288 ppm, 6,1064 ppm dan 6,0066 ppm serta vitamin C sebagai standar yaitu 1,0878 ppm. Nilai IC50 pada berbagai fraksi tersebut menyatakan tingkatan aktivitas antioksidan yang sangat kuat karena nilai IC50 <50 ppm, namun aktivitas antioksidan daun sirsak yang paling kuat terdapat pada fraksi n-heksana.