Tinjauan terhadap putusan No. 138/Pdt.G/2008/PN.Bdg tentang pembatalan sertifikat tanda bukti hak milik tanah

Main Author: Ariani, Ria Gestria
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2010
Subjects:
Law
Online Access: http://digilib.uinsgd.ac.id/2345/1/1_abstrak.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2345/2/2_bab1.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2345/3/3_bab2.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2345/4/4_bab3.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2345/5/5_bab4.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2345/
Daftar Isi:
  • Kasus ini berawal dari adanya Pemberian Kuasa oleh Syam Syahma Roswana kepada Istiah Soeherlan untuk menjual tanah. Namun sebelum tanah terjual, si Pemberi Kuasa meninggal dunia. Tanah dan Bangunan terjual setelah 37 tiga puluh tujuh) hari Pemberi Kuasa meninggal. Setelah tiga puluh tahun Istiah Soeherlan (Penerima Kuasa/Penjual/Pembeli tanah) mensertifikatkan tanah dan bangunan tersebut dengan alas hak akta jual beli. Dua tahun kemudian tanah tersebut di jual Istiah Soeherlan pada Magnus Jaya. Setelah balik nama sertifikat, ahli waris (Istri dan anak Pemberi Kuasa) menggugat Istiah Soeherlan dan Magnus Jaya dengan dasar tanah tersebut adalah tanah warisan milik mereka dan gugatan di menangkan Penggugat.