Daftar Isi:
  • Senyawa radikal bebas dapat berinteraksi dengan tubuh dan mengakibatkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung dan penuaan dini. Radikal bebas dapat diatasi salah satunya dengan senyawa antioksidan. Senyawa antioksidan alami yang terdapat pada tumbuhan umumnya mengandung senyawa fenolik. Salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan adalah daun binahong. Dalam penelitian ini daun binahong diekstrak dan dilakukan pengujian aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Sampel segar (5 kg) dihaluskan, dimaserasi dengan metanol. Kemudian ekstrak metanol dipartisi dengan pelarut n-heksan dan etil asetat. Fraksi n-heksan, etil asetat dan fraksi air dipekatkan dan diuji skrining fitokimia. Senyawa yang dikandung dalam daun binahong pada fraksi n-heksan adalah alkaloid dan polifenol, pada fraksi etil asetat mengandung flavonoid dan polifenol, pada fraksi metanol mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan polifenol, pada ekstrak fraksi air mengandung saponin, flavonoid dan polifenol. Ekstrak pekat pada fraksi n-heksan, etil asetat dan ekstrak fraksi air diuji dengan DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dengan larutan kontrol berupa vitamin C dan diukur absorbansi pada panjang gelombang 514 nm dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, diperoleh hasil IC50 fraksi heksan 29,21 ppm, fraksi etil asetat 8,611 ppm dan fraksi air 3,216 ppm. Hal ini menunjukan bahwa esktrak fraksi daun binahong yang diuji memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.