Bekerja Lillah "From Character to Commerce": Materi pembinaan karakter berbasis spiritual karyawan muslim
| Main Authors: | Rosihon Anwar, Rosihon, Qodim, Husnul, Masrur, Ali, Dalimunthe, Reza Pahlevi |
|---|---|
| Format: | Book PeerReviewed |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Spiritual Capital Management Human Capital Center - Telkom Indonesia
, 2014
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.uinsgd.ac.id/2229/1/BEKERJA%20LILLAH%20OK.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/2229/ |
Daftar Isi:
- Tema pembinaan karakter di mesjid Telkom seluruh Indonesia pada tahun 2014 adalah membangun motivasi spiritual kerja dengan spirit “Bekerja Lillah”. Tema ini meneruskan tema pembinaan tahun 2013 yang mengambil spirit “Bekerja dengan Bismillah”. Jika spirit tahun 2013 menanamkan spirit Bismillah sebagai acuan dalam bekerja, maka spirit tahun 2014 adalah bagaimana mempersembahkan kerja yang didahului motif bismillah itu untuk Allah semata (lillah). Dengan demikian bismillah dapat diposisikan sebagai paradigma, sedangkan lillahi ditempatkan sebagai motif. Bismillah sebagai paradigma berarti menjadikan ajaran-ajaran Allah sebagai acuan dalam bertindak, sedangkan lillah sebagai motif berarti mengorientasikan semua aktivitas bagi Allah. Motif bekerja untuk Allah sebenarnya merupakan konsekuensi dari ketauhidan sejati seorang hamba. Inti ketauhidan adalah mempersembahkan segala sesuatu untuk Allah semata (Q.S. al-An`am [6]:162). Buku modul ini ditulis untuk menjadi pegangan dan acuan bagi para penceramah di mesjid Telkom seluruh Indonesia. Pada setiap tema pada modul ini dijelaskan latar belakang, kompetensi, langkah-langkah penyampaian, waktu penyampaian materi, pokok-pokok bahasan, dalil-dalil yang diambil dari al-Qur’an, Hadits, dan pendapat ulama, bahan bacaan yang dapat dibaca untuk memperkaya uraian, contoh ilustrasi untuk materi terkait, dan rekomendasi. Poin-poin ini sebenarnya bertujuan mengakomodasi empat pilar penting yang harusada dalam proses penanaman nilai, yaitu pengetahuan (knowing), komitmen (affecting), aktualisasi (doing), dan menjadi (being).