Daftar Isi:
  • Pencemaran limbah logam Kobal (II) sangat berdampak buruk terhadap lingkungan baik tanah maupun air yang sangat berperan penting terhadap kehidupan. Sehingga dicari upaya untuk mengurangi kadar limbah logam Kobal (II) tersebut dengan memanfaatkan limbanh cangkang udang putih, yang diproses menjadi kitosan sehingga mampu mengadsorpsi logam kobal (II) dengan cara mengikat ionnya. Metode penelitian ini dimulai dengan pengolahan limbah cangkang udang putih melaui tahap deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Selanjutnya, kitosan dikarakterisasi dengan uji kelarutan, uji titik leleh, dan FTIR. Studi optimasi dan efisiensi adsorpsi ion logam kobal (II) oleh kitosan parameter yang diamati, yaitu: pH 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Waktu kontak 15, 20, 25, 35, 40, dan 45 menit. Selanjutnya, konsentrasi 150, 200, 250, 300, 350, 400, 450, 500, dan 550 ppm. Dianalisis enggunakan spektrofotometer sinar tampak untuk mengetahui banyaknya ion logam kobal (II). Pada proses deproteinasi diperoleh rendemen sebesar 46,5% demineralisasi rendemennya sebanyak 52,5%; deasetilasi juga diperoleh rendemen 75,8%; dan dari hasil perhitungan spektrum FTIR dengan menggunakan metode base linediperoleh derajat deasetilasi (DD) sebesar 64,57%. Sedangkan, dari hasil penelitian dan perhitungan optimasi adsorpsi ion logam kobal (II) oleh kitosan hasil pengolahan dari kitin terdeasetilasi pada pH 4 dengan persentase efisiensi adsorpsi sebesar 68,96%, waktu kontak yang optimum pada proses adsorpsi ion logam kobal (II), yaitu 40 menit dengan persentase efisiensi adsorpsi sebesar 78,54%, dan konsetrasi optimum pada pH 4 dengan lama waktu kontak 40 menit adalah 100 ppm dengan persentase efisiesi adsorpsi sebesar 86,25%.Pola isoterm adsorpsi mengikuti isoterm langmuir dengan persentase regresi sebesar 98,25% yang mengindikasikan bahwa adsorpsi ion logam kobal (II) oleh kitosan ini terjadi secara kimisorpsi.