Strategi Penanganan Pembiayaan Mudharabah Bermasalah di Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Barrah Kota Bandung
Main Author: | Astri Dewi Utami, Astri (1210403009) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsgd.ac.id/1460/1/1_cover.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/1460/2/2_abstrak.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/1460/3/3_daftarisi.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/1460/4/4_bab1.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/1460/6/5_bab2.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/1460/7/6_bab3.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/1460/8/7_bab4.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/1460/ |
Daftar Isi:
- Perbankan merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan suatu negara karena dapat memberikan kemanfaatan yang besar bagi masyarakat, akan tetapi prosedur perbankan yang berlaku terkesan rumit dan tidak bisa menjangkau masyarakat menengah kebawah. Melihat fenomena tersebut pusat inkubasi bisnis usaha kecil (pinbuk) mendirikan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) sebagai alternatif pembiaayan bagi pengusaha mikro. Namun pada kenyataannya pembiayaan tersebut tidak terlepas dari permasalahan yang dapat menyebabkan kerugian pada pihak BMT. Kondisi ini diantaranya dapat teramati pada BMT Barrah yang berada di kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana prosedur pembiayaan mudharabah di BMT Barrah, apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya pembiayaan mudharabah bermasalah dan bagaimana strategi penanganan yang dilakukan BMT Barrah dalam mengatasi pembiayaan mudharabah bermasalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan dan memberikan penjelasan tentang strategi penanganan pembiayaan mudharabah bermasalah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur pemberian pembiayaan mudharabah di BMT Barrah dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: permohonan pembiayaan, analisa pembiayaan, proses persetujuan dan realisasi pembiayaan. Adapun faktor-faktor penyebab pembiayaan mudharabah bermasalah di BMT Barrah disebabkan oleh kurang baiknya pemahaman pihak BMT atas bisnis yang dilaksanakan oleh nasabah, kurang dilakukan evaluasi terhadap laporan keuangan, kurangnya perhitungan modal kerja yang diberikan, adanya manipulasi data yang dilakukan oleh pihak BMT terhadap usaha nasabah, nasabah kalah dalam persaingan usaha di pasaran, kurang menguasai bidang usahanya, kemampuan daya beli masyarakat kurang dan karakter nasabah tidak bagus, nasabah beritikad tidak baik terhadap dana tersebut. Adapun upaya atau strategi yang dilakukan BMT Barrah Kota Bandung dalam menangani pembiayaan Mudharabah bermasalah adalah memberi kebijakan kepada nasabah dengan menerapakan rescheduling (penjadwalan ulang), restructuring (penataan ulang), reconditioning (persyaratan ulang) dan sita jaminan pembiayaan. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa strategi penanganan yang dilakukan sudah cukup efektif. Karena mampu menyelesaikan permasalahan yang ada, yakni nasabah dapat mengangsur kembali kewajiban yang telah dibebankan kepadanya.