Problematika kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perkembangan psikologis remaja di Desa Sabajior Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal
Main Author: | Nst, Juliani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/7532/1/1730200022.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/7532/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah perilaku kekerasan yang dilakukan orangtua terhadap remaja secara fisik seperti memukul dan menampar, dan secara psikis seperti berkata kasar dan menelantarkan anak. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan masalah yang memberikan dampak buruk terhadap kehidupan remaja yang mengakibatkan perkembangan psikologis remaja menjadi tidak optimal dan tidak normal. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Desa Sabajior, untuk mengetahui bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Desa Sabajior, serta mengetahui perkembangan psikologis remaja akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi di Desa Sabajior. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, artinya menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai apa adanya. Sumber data terdiri dari sumber data primer sebanyak 6 orangtua dan 5 remaja. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah 3 tetangga dan Kepala Desa Sabajior. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa problematika Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor ekonomi, emosi dan pendidikan orangtua (kurang ilmu pengetahuan). Bentuk kekerasan yang sering dilakukan orangtua terhadap remaja ada dua, yaitu secara fisik (memukul dan menampar) dan secara psikis (berkata kasar dan menelantarkan anak). Akibat perilaku kekerasan yang dilakukan orangtua menyebabkan perkembangan psikologis remaja terganggu. Dari 5 remaja yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), 100% remaja menjadi suka membantah perintah orangtua, 60% remaja menjadi pribadi yang tertutup, 80% remaja menjadi tidak percaya diri/minder, dan 40% remaja menjadi apatis (tidak punya tenggang rasa).