Peran guru dalam meningkatkan hasil belajar materi gerak dasar dengan metode bermain di kelas 2 Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul 'Ilmi Padangsidimpuan

Main Author: Hrp, Adewiyatun Rahma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/7474/1/1720500046.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/7474/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas tentang peran guru dalam meningkatkan hasil belajar materi gerak dasar dengan metode bermain pada kelas 2 di Sekolah Islam Terpadu Nurul „Ilmi Padangsidimpuan. Faktor utama yang melatarbelakangi penelitian ini adalah bahwa kurangnya peran guru dalam memodifikasi pembelajaran materi gerak dasar dan peserta didik yang sudah candu terhadap game online yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar sangat penting diperhatikan, sebab merupakan salah satu tujuan pendidikan. Dengan menciptakan suasana yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan mengajak peserta didik untuk belajar di luar kelas sehingga peserta didik ikut larut dan terlibat penuh pada saat pembelajaran berlangsung, contohnya yaitu memodifikasi olahraga permainan, membuat sebuah permainan sederhana. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab bagaimana peran guru dalam meningkatkan hasil belajar materi gerak dasar dengan metode bermain pada kelas 2 di Sekolah Islam Terpadu Nurul „Ilmi Padangsidimpuan. Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengidentifikasi peran guru dalam meningkatkan hasil belajar materi gerak dasar dengan metode bermain pada kelas 2 di Sekolah Islam Terpadu Nurul „Ilmi Padangsidimpuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran guru dalam meningkatkan hasil belajar materi gerak dasar dengan metode bermain pada kelas 2 di Sekolah Islam Terpadu Nurul „Ilmi Padangsidimpuan. yaitu: pertama, guru sebagai informator dalam metode bermain masih kurang . Kedua, guru sebagai pembimbing kurang memperhatikan perbedaan karakter peserta didik yang main game online dan yang tidak bermain game online. Ketiga, guru sebagai korektor kurang terlatih dalam menuntun peserta didik. Keempat, guru sebagai demonstrator juga tidak menamai permainan yang diberikan kepada peserta didik, sehingga peserta didik mudah lupa nama dari permainannya. Kelima, guru sebagai evaluator tidak menggunakan penilaian langsung, guru hanya menggunakan dengan soal tertulis. Penggunaan metode bermain dalam materi gerak dasar pada kelas 2 di Sekolah Islam Terpadu Nurul „Ilmi Padangsidimpuan belum menarik perhatian peserta didik di tingkat kelas 2. Permainan yang dikenalkan pada peserta didik tidak diberi nama oleh guru sehingga peserta didik cepat lupa dengan permainan yang dimainkan pada materi gerak dasar.