Penggunaan media pembelajaran puzzle dalam peningkatan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn di kelas V SD Negeri 0906 Padang Sihopal Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas
Main Author: | Harahap, Rizki Rumianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/7113/1/1720500091.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/7113/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas. Hal ini diduga oleh proses pembelajaran yang monoton, kurangnya perhatian siswa, tidak memberikan motivasi terlebih dahulu, atau tidak mengikut sertakan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilaksanakan tidak bervariasi dan tidak menarik perhatian (minat) peserta didik, serta guru tidak menggunakan media pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah dengan penggunaan media pembelajaran puzzle dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn dengan materi Hak dan Kewajiban di kelas V SD Negeri Padang Sihopal. Sedangkan tujuan penelitiannya yaitu Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan minat belajar peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran puzzle pada mata pelajaran PPKn di kelas V SD Negeri Padang Sihopal Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan dua siklus, dan setiap siklus 2 kali pertemuan. Satu siklus terdiri atas perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflection). Subjek penelitian ini adalah kelas V SD Negeri Padang Sihopal, tahun ajaran 2021 yang terdiri 20 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa bahwa penggunaan media pembelajaran Puzzle dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas V SD Negeri Padang Sihopal Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas. Hal ini terlihat bahwa dalam penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 80% siswa kelas V memperoleh skor minat belajar minimal sebesar 30 disetiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 80% (16 siswa), siswa kelas V memperoleh skor minat diatas 20 (kategori minat masih dalam keadaan cukup) dan siklus II terdapat 60% (12 siswa) yang memperoleh skor minat 30 (kategori minat belajar tinggi). Selain itu, terjadi peningkatan rata-rata minat belajar siswa kelas V dari pra siklus ke siklus berikutnya. Pada pra siklus menunjukkan angka 13,25 dengan kategori minat belajar rendah, siklus I menunjukkan angka 21,35 dengan kategori minat belajar cukup, dan siklus II menunjukkan angka 30,73 dengan kategori minat belajar tinggi.