Peningkatan aktivitas belajar melalui problem based learning dan penggunaan media permainan ludo dalam materi lambang sila pancasila pada siswa kelas V SD Negeri 101105 Sayurmatinggi

Main Author: Hasibuan, Siska Fadilah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6841/1/1620500060.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6841/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya aktivitas belajar PPKn siswa, hal ini disebabkan dari data awal yang diperoleh melalui hasil observasi yang dilakukan di kelas V, bahwa pada saat proses pembelajaran guru masih menggunakan metode menghapal yang memberatkan otak siswa untuk mengingat hapalan dan daya ingat siswa yang tidak selalu sama, sehingga menyebabkan aktivitas belajar siswa rendah. Adapun solusi yang diberikan untuk mengatasi rendahnya aktivitas belajar siswa dapat digunakan model pembelajaran problem based learning dan penggunaan media permainan ludo. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah model problem based learning dan penggunaan media permainan ludo dapat meningkatkan aktivitas belajar materi lambang sila pancasil pada siswa kelas V SD Negeri 101105 Sayurmatinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar melalui problem based learnig dan penggunaan media permainan ludo dalam materi lambang sila pancasila di kelas V SD Negeri 101105 Sayurmatinggi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus diadakannya dua kali pertemuan. Satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 101105 Sayurmatinggi yang terdiri dari 25 siswa/i. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan aktivitas dari siklus I dan siklus II. Peningkatan aktivitas siklus I terjadi pada keseluruhan aktivitas belajar siswa, (1) kegiatan visual dimulai dari 52% menjadi 80% pada siklus II, (2) Siklus I kegiatan mendengar dari 40% menjadi 88% pada siklus II, (3) siklus I kegiatan menulis dari 52% menjadi 80% pada siklus II, (4) siklus I kegiatan oral dari 48% menjadi 88% pada siklus II, (5) siklus I kegiatan diskusi 52% menjadi 84%, (6) siklus I kegiatan emosional dari 32% menjadi 88% pada siklus, (7) siklus I kegiatan mental dari 44% menjadi 80% pada siklus II, (8) kegiatan metrik dari 36% menjadi 84% pada siklus II.