Analisis penerapan metode penyusutan aktiva tetap dan implikasinya terhadap laba perusahaan pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk

Main Author: Wahyuni, Sri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6274/1/1640200145.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6274/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh metode penyusutan aktiva tetap terhadap laba dan menganalisis implikasi perbedaan penerapan metode penyusutan aktiva tetap terhadap laba perusahaan pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. tahun 2011-2019 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus dan metode penyusutan saldo menurun ganda. Aktiva tetap adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva tetap merupakan investasi yang cukup besar dalam jumlah keseluruhan aset perusahaan. Bersamaan dengan berlalunya waktu, nilai ekonomi suatu aktiva tetap tersebut harus dapat dibebankan secara tepat dan salah satu caranya adalah dengan menentukan masa aktiva dan metode penyusutan yang digunakan. Metode penyusutan yang berbeda akan menghasilkan alokasi biaya penyusutan yang berbeda sehingga akan mempengaruhi beban usaha yang kemudian akan mempengaruhi besarnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini terdiri dari 36 sampel dengan teknik pengambilan sampel jenuh, yaitu seluruh laporan keuangan PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. dari tahun 2011 triwulan I sampai tahun 2019 triwulan IV. Hasil penelitian yang dilakukan melalui uji t menghasilkan nilai –thitung< -ttabel yaitu -3,724 < -2,03452 untuk variabel metode garis lurus, dan thitung> ttabel yaitu 3,246 > 2,03452 untuk variabel metode saldo menurun ganda yang berarti bahwa metode garis lurus dan metode saldo menurun ganda secara parsial berpengaruh terhadap laba. Sementara untuk implikasi yang dihasilkan adalah tingkat laba dengan menggunakan metode garis lurus lebih tinggi dibandingkan dengan metode saldo menurun ganda.