Problematika pelaksanaan bimbingan rohani pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan

Main Author: S, Tri Putri Amelia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6244/1/1630200022.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6244/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini sebagai salah satu upaya untuk mengkaji lebih dalam tentang problematika bimbingan rohani di Rumah Sakit Umum Daerah Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan khususnya terhadap pasien hemodialisa. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Direktur (drg. M. Firdausi Batubara), rohaniawan (Raja Sujuangon Siregar), pasien dan perawat hemodialisa serta segenap karyawan dalam berbagai profesi di Rumah Sakit Umum Daerah Sipirok Kabupaten Tapsel. Tujuannya agar dapat menemukan dan mengatasi problematika yang ada pada bidang bimbingan rohani serta bermanfaat pula bagi mahasiswa/i jurusan Bimbingan dan Konseling Islam juga bagi para pembaca sebagai tambahan wawasan pengetahuan terkait bimbingan rohani di rumah sakit. Pembahasan dalam penelitian ini berkaitan dengan problematika pelaksanaan bimbingan rohani. Sehubungan dengan itu, pendekatan yang digunakan adalah teori-teori yang berkaitan dengan pelaksanaan dan problematika pelaksanaan bimbingan rohani khususnya yang diterapkan di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian antara lain, rohaniawan, 11 pasien hemodialisa, keluarga pasien dan pimpinan rumah sakit. Tipe pasien hemodialisa dalam penelitian yakni pasien yang menjalani terapi dyalisis dua kali dalam seminggu dan paling sering menerima bimbingan rohani. Teknik analisis data berupa rangkuman data (data reduction), penyajian data (data display) dan kesimpulan (conclusion) dari hasil catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan bimbingan rohani rohani bagi pasien hemodialisa sangat penting karena mengurangi tingkat kecemasan serta meningkatkan motivasi pasien untuk memperoleh kesembuhan, 2) Problematika dalam pelaksanaan bimbingan rohani seiring dengan pelaksanaannya yaitu kurangnya rohaniawan, rohaniawan tidak berlatar belakang pendidikan BK, sarana dan prasarana yang minim, dan materi sebatas pemberian motivasi dan doa. Problematika tersebut dijabarkan sesuai dengan kondisi yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.