Faktor penghambat keberhasilan orang tua dalam memberikan dasar-dasar pendidikan agama anak di Desa Janji Mauli Baringin Kecamatan Sayur Matinggi
Main Author: | Rosita, Rosita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6155/1/05%20310%20814.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6155/ |
Daftar Isi:
- Penulisan ini dilatarbelakangi bahwa secara kejiwaan manusia sulit dipisahkan dari agama. Perlunya agama dalam kehidupan manusia merupakan bibit terbaik yang diperlukan dalam pembinaan kepribadinnya, karena dengan rasa keagamaan yang kuat akan dapat menolong manusia baik secara individu maupun sosial dalam menjalani hidup di dunia dan akhirat. Maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pendidikan agama anak di Desa Janji Mauli Baringin Kecamatan Sayur Matinggi. Apa saja faktor yang dihadapi orang tua dalam memberikan dasar-dasar pendidikan agama anak, serta apa upaya-upaya yang dilakukan orang tua dalam memberikan dasar-dasar pendidikan agama kepada anak. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan ialah untuk mengetahui bagaimana sebenarnya gambaran pendidikan agama anak di Desa Janji Mauli Baringin, dan Apa saja faktor yang dihadapi orang tua dalam memberikan dasar-dasar pendidikan agama anak, serta untuk mengetahui apa upaya-upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam memberikan dan menanamkan dasar-dasar pendidikan agama pada anak, sehingga pola dan tingkah laku kejiwaan anak sesuai dengan ajaran/ norma –norma agama. Untuk menelaah permasalahan diatas, penulis menggunakan pengolahan dan analisa data di laksanakan dengan bentuk analisis kualitatif dan kuantitatif dengan mempergunakan rumus tabel distribusi frekuensi relatif. Berdasarkan penelitian diatas, maka diperoleh hasil bahwa pendidikan agama anak di Desa Janji Mauli Baringin tersebut adalah masih sangat minim hal ini dikarenakan kelalaian orang tua yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu utamanya kurangnya kesadaran agama dalam diri masing-masing anggota masyarakat, kurangnya pengetahuan orang tua tentang agama, keterbatasan ekonomi keluarga kesibukan dan pola pikir tradisional orang tua tentang masa depan anaknya, sikap dan perilku orang tua serta kondisi hubungan keluarga yang tak menentu. Sementara upaya-upaya yang dapat dilakukan ialah mengelola kembali nazir-nazir mesjid, menghidupkan pengajian wirid yasin, pengajian iqra, mempelajari ilmu-ilmu agama serta mengawasi dan mengontrol sikap dan gerak-gerik anak.