Ahli waris Zawi Al-Arham menurut Imam Abu Hanifah

Main Author: Yanti, Kholidah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6076/1/05%20210%20296.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/6076/
Daftar Isi:
  • Skiripsi ini berjudul, "Ahli Waris Zawi Al-Arham Menurut Imam Abu Hanifah", didalamnya di kemukakan berbagai Persoalan yang menyangkut tentang zawi al - arham dalam pandangan Imam Abu Hanifah, ditulis berdasarkan penelitian kepustakaan ( library research ) dengan meneliti berbagai sumber pendapat Imam Abu Hanifah, baik dari buku - buku karangannya sendiri merupakan buku - buku karangan penulis lain yang merupakan pendukung pendapatnya. Ahli waris adalah setiap orang yang ada hubungannya dengan si mayit baik karena hubungan kekeluargaan, karena hubungan pemikahan, karena hubungan kehambaan, maupun karena hubungan kewalian, seorang ahli waris berhak mewarisi apabila ia hidup pada saat meninggalkan sipewaris dan pewaris tersebut benar - benar telah meninggal dudia Dalam masalah penetapan ahli waris Iman Abu Hanifah berpendapat bahwa zawi al-arham termasuk ahli waris selain ahli waris yang ada pada Ahli Fardu atau ashabah ketika sipewaris tidak ada meninggalkan ahli fardu ataupun ashabah, pendapat ini berdasarkan kepada Ayat Alqur'an surat AL - Ahzab ayat ( 6) dan Hadis Riwayat Abu Umaymah. Dalam penetapan bagian ahli wans Zaini Al - Arham menurut Imam Hanifah di sesuaikan melalui jalur Qarabah ( kedekatan 4 kekuatan derajat kekerabatan ) sesuai dengan susunan asabah. Jadi prinsip hajib mahjud jelas di gunakan dalam pembagian warisan. Dan jika jenis kelaminnya berbeda maka berlaku rumus perimbangan dua untuk laki -laki dan satu untuk perempuan. Penulis berpendapat bahwa pendapat Imam Abu Hanifah tentang penetapan Zawi Al - Arham menjadi ahli waris Iebih tepat daripada jumhur. Bahasan secara lengkap di jabarkan dalam skiripsi ini.