Pembinaan akhlak siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan
Main Author: | Nasution, Nur Ainun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5968/1/06%20311%20113.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5968/ |
Daftar Isi:
- Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana keadaan akhlak siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan, bagaimana pembinaan akhlak siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan dan apakah metode yang dilaksanakan guru dalam pembinaan akhlak siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan. Adapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan akhlak siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan dan untuk mengetahui pembinaan akhlak siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk kualitatif deskriptif. Deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang ditempuh dengan menggunakan analisis deskriptif. Adapun informan dalam penelitian ini adalah guru, siswa, kepala sekolah dan tata usaha. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, dilaksanakan riset lapangan (filed reseach) dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang terdiri dari wawancara dan observasi. Berdasarkan penelitian di atas diperoleh hasil bahwa keadaan akhlak siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan secara umum relatif kurang baik, karena pada beberapa kasus terdapat tingkahlaku yang tidak mencerminkan akhlak mulia, sebagian diantara mereka suka membantah perintah guru, mengucapkan perkataan yang kurang sopan dan selalu membuat onar di sekolah. Guru selaku pembimbing untuk mengarahkan anak didiknya supaya bertingkah laku yang baik dan benar sudah melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru yang patut dicontoh oleh siswa-siswinya dengan cara seperti memberikan metode nasehat, metode teladan, sehingga siswanya bertingkahlaku makin membaik seperti yang diharapkan guru dan berbagai hambatan yang dihadapi guru dalam pembinaan akhlak siswa adanya faktor internal (kurangnya sarana dan prasarana dalam memberikan pembinaan akhlak siswa) dan eksternal (kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, misalnya memperingati maulid Nabi, isra’ mi’raj dan mendengarkan ceramah agama serta kurangnya perhataian orangtua dalam pembinaan akhlak siswa).