Perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games and tournaments (TGT) dan student team achievement divisions (STAD) pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII SMPN 5 Padangsidimpuan
Main Author: | Nasution, Fitriani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5183/1/10%20330%200052.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5183/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 5 Padangsidimpuan. Peneliti memilih tempat ini karena berdasarkan observasi pra penelitian siswa SMPN 5 Padangsidimpuan masih memiliki kemampuan koneksi matematis yang rendah. Siswa merasa sulit mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dengan materi pelajaran matematika yang lain secara mandiri. Siswa memerlukan bantuan orang lain ketika mengerjakan soal yang lebih sulit sehingga siswa dapat memahami informasi yang terdapat dalam sebuah masalah, siswa dapat membuatnya dalam model matematika kemudian menyelesaikannya dengan benar. Dengan model pembelajaran TGT dan STAD siswa dapat saling mengajari baik antara anggota kelompok maupun antara kelompok. Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games and Tournaments (TGT) dan Student Team Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII SMPN 5 Padangsidimpuan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksprimen dan juga merupakan penelitian komparasi karena membandingkan dua model pembelajaran. Untuk melihat gambaran kemampuan koneksi matematis siswa dipergunakan analisa statistik deskriptif. Kemudian untuk melihat perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dipergunakan uji-t. Populasi penelitian ini berjumlah 299 siswa kemudian yang menjadi sampel adalah kelas VIII-3 sebagai kelas eksprimen A yang berjumlah 22 orang dan diajarkan dengan model pembelajaran TGT kemudian kelas VIII-4 sebagai kelas eksprimen B yang berjumlah 26 orang dan diajarkan dengan STAD. Instrumen yang digunakan adalah tes berbentuk essay tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan STAD, dimana nilai rata-rata kelas eksprimen A dari 69,32 menjadi 83,55 dan kelas ekprimen B dari 70,11 menjadi 80,81. Dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung = 1,144 < ttabel = 2,0147. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, bunyi hipotesis yang diterima adalah tidak ada perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games and Tournaments (TGT) dan Student Team Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII SMPN 5 Padangsidimpuan.