Penerapan model pembelajaran mastery learning dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan turunan di kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan

Main Author: Juliana, Israh
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5172/1/09%20330%200077.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5172/
Daftar Isi:
  • Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kognitif siswa di kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan pada pokok bahasan turunan, rumusan masalah adalah apakah penerapan model pembelajaran mastery learning dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan turunan di kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau mengungkapkan sejauh mana penerapan model pembelajaran mastery learning dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan turunan di kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan dengan menggunakan model pembelajaran mastery learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer, untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa maka instrumen yang digunakan yaitu observasi dan tes hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA2 dengan jumlah siswa sebanyak 38 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa meningkat melalui model pembelajaran mastery learning terlihat pada aktivitas memperhatikan pada siklus I pertemuan 1 sebesar 81%, pertemuan 2 sebesar 87%, siklus II pertemuan I sebesar 90% dan pertemuan 2 sebesar 94%; aktivitas bertanya siklus I pertemuan 1 sebesar 76%, pertemuan 2 sebesar 81%, siklus II pertemuan 1 sebesar 84%, pertemuan 2 sebesar 87%; aktivitas mempergunakan waktu belajar siklus I pertemuan 1 sebesar 65%, pertemuan 2 sebesar 74%, siklus II pertemuan 1 sebesar 79%, pertemuan 2 sebesar 82%; aktivitas berdiskusi siklus I pertemuan 1 sebesar 70%, pertemuan 2 sebesar 79%, siklus II pertemuan 1 sebesar 82%, pertemuan 2 sebesar 87%; aktivitas menghitung fungsi turunan sederhana dan aljabar siklus I pertemuan 1 sebesar 62%, pertemuan 2 sebesar 68%, siklus II pertemuan 1 sebesar 76%, pertemuan 2 sebesar 92%; aktivitas menghitung turunan fungsi trigonometri siklus I pertemuan 1 sebesar 57% pertemuan 2 sebesar 63%, siklus II pertemuan 1 sebesar 74%, pertemuan 2 sebesar 89%. Sedangkan pada hasil lembar tes siswa diperoleh kemampuan awal 44,73% (17 orang), siklus I pertemuan 1 57,78% (22 orang), Siklus I pertemuan 2 68,42% (26 orang). Siklus II pertemuan 1 76,31% (29 orang) sedangkan pada siklus II pertemuan 2 86,84% (33 orang). Hal ini telah menunjukkan bahwa penelitian ini dapat dihentikan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa lebih besar dari nilai ketuntasan secara klasikal yaitu 86,84% > 85%.