Penerapan model pembelajaran PAKEM untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran matematika pada materi bangun ruang kelas VIII SMP Negeri I Batahan
Main Author: | Rosyidah, Anti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5123/1/08%20330%200050.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5123/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan dalam penelitian ini adalah masalah “apakah model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran matematika pada materi Bangun Ruang kelas VIII SMP Negeri I Batahan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti ini bertujuan untuk mengungkapkan peningkatan motivasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM di kelas VIII SMP I Batahan yang berjumlah 17 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas dengan model siklus. Satu siklus terdiri dari Perencanaan (Planning), Pelaksanaan/ Tindakan (Action), Pengamatan/ Observasi (Observation), dan Refleksi (Replection) dan sejumlah siklus dalam penelitian ini adalah tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Berdasarkan pembahasan dalam penelitian maka diperoleh hasil : Terjadi peningkatan aktivitas positif dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Peningkatan terjadi pada aktivitas siswa memperhatikan penjelasan pelajaran yang disampaikan guru yaitu dari 53% ke 70,5%, berani untuk bertanya dari 17,6% ke 29,4%. Bersamaan dengan meningkatnya persentase beberapa aktivitas positif, terjadi penurunan pada aktivitas negatif yaitu siswa tidak memperhatikan guru ketika penyampaian pelajaran dari 29,4% ke 11,7%. Selanjutnya pertemuan tiga ke pertemuan empat, yaitu terjadi peningkatan memperhatikan guru ketika proses belajar mengajar berlangsung dari 76,47% ke 82,35%, siswa mengajukan pertanyaan ketika proses belajar mengajar berlangsung dari 35,29% ke 41,17%, serta berani mengemukakan gagasanya dari 23,52% ke 29,41%. Terjadi pula penurunan aktivitas negatif yaitu aktivitas siswa ribut atau bercengkrama dari 17,64% ke 11,76%. Selanjutnya terjadi peningkatan aktivitas positif pada pertemuan kelima dan keenam yaitu, siswa mengajukan pertanyaan ketika proses belajar mengajar berlangsung dari 41,17% ke 47,05%, aktivitas siswa berani mengemukakan gagasan dari 29,41% ke 35,29% bersamaan dengan meningkatnya persentase aktivitas positif, terjadi pula penurunan aktivitas negatif, yaitu aktivitas siswa tidak memperhatikan guru ketika proses belajar mengajar dari 11,76% ke 5,88%.