Peranan kepala sekolah dalam membina profesionalisme guru di MTSN I Padangsidimpuan
Main Author: | Mahyani, Usni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/4998/1/083100166.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/4998/ |
Daftar Isi:
- Skiripsi ini berjudul “PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONALISME GURU DI MTsN I PADANGSIDIMPUAN” permasalahan dalam penelitian ini adalah Apa sajakah tugas pokok kepala sekolah di MTsN I Padangsidimpuan, bagaimana bentuk pembinaan profesionalisme guru di MTsN I padangsimpuan, bagaimana peranan kepala sekolah dalam membina propesionalisme guru di MTsN I Padangsidimpuan, dan apakah hambatan - hambatan dan solusi yang di buat kepala sekolah MTsN I Padangsidimpuan. Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tugas pokok kepala sekolah MTsN I Padangsidimpuan, untuk mengetahui bentuk pembinaan profesional guru yang dilakukan kepala sekolah di MTsN I Padangsidimpuan, untuk mengetahui bagaimana peranan kepala sekolah dalam membina propesionalisme guru di MTsN I Padangsidimpuan, umtuk mengetahui hambatan dan solusi yang di buat kepala sekolah MTs N I Padangsidimpuan. Untuk mengetahui hasil penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan riset lapangan dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilaksanakan peneliti menyimpulkan bahwa tugas pokok kepala sekolah MTsN I Padangsidimpuan membuat and meyusun peraturan dan tata tertib sekolah, merencanakan program yang akan dilaksanakan di sekolah. Bentuk pembinaan yang dilakukan kepala sekolah MTsN I Padangsidimpuan berupa mengikut sertakan guru dalam penataran, seminar, menjalin kerjasama, memberikan bimbingan dan arahan. Hambatan yang dialami kepala sekolah adalah Para dewan guru kurang menerima atau kurang merespon motivasi atau nasehat yang di berikan karena kepala sekolah kurang berani mengambil keputusan mengeluarkan guru yang tidak aktif. Dan solusi yang di lakukan kepala sekolah ialah membuat perjanjian, dan mengambil kebijakan.